Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkatkan Akurasi Diagnosa, RS Abdi Waluyo Gunakan Teknologi Naeotom Alpha dari Siemens

Foto : ISTIMEWA

teknologi naeotom

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - RS Abdi Waluyo, salah satu penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, telah memasang Naeotom Alpha. Teknologi yang diklaim sebagai penghitungan foton tomografi komputer atau photon-counting computed tomography (CT) pertama di dunia yang dikembangkan oleh Siemens Healthineers.

Naeotom Alpha merupakan sistem pencitraan medis revolusioner yang menawarkan gambar beresolusi tinggi dengan menggunakan dosis radiasi yang minimum. Cara ini untuk memberi informasi spektral di setiap pindaian, dan meningkatkan kontras dengan tingkat gangguan (noise) yang rendah.

Pemasangan Naeotom Alpha merupakan pencapaian penting dalam pencitraan medis secara global, dan juga di Indonesia. Implikasi dari inovasi Siemens Healthineers ini akan menjangkau pasien dan dokter secara luas dan dapat membawa perubahan besar pada kinerja pencitraan CT scan.

"Hal ini meningkatkan nilai klinis guna tercapainya diagnosa yang cepat dan andal dengan cara meningkatkan kualitas gambar, di mana hal ini dapat meningkatkan akurasi dan kepastian bagi dokter dan pasien," tutur Direktur RS Abdi Waluyo.Dr. Prasetyo Andriono, Sp.JP, melalui siaran pers Jumat (26/5).

Ia menyatakan, RS Abdi Waluyo sebagai rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memiliki Naeotom Alpha. Dengan teknologi yang revolusioner ini, masyarakat dapat menyaksikan kehebatan inovasi untuk mengubah segala kemungkinan menjadi kenyataan, serta membentuk masa depan layanan kesehatan di Indonesia.

"Teknologi mutakhir ini akan membantu kami dalam memberi perawatan tertinggi pada pasien kami, dalam kemampuan mendeteksi dan mendiagnosa penyakit lebih dini dan dengan akurasi yang jauh lebih tinggi," jelas dia.

teknologi Naeotom Alpha merupakan sebuah lompatan besar yang mendefinisikan ulang seberapa tinggi resolusi yang dapat digunakan dalam pencitraan CT scan. Ini merupakan perubahan besar dalam perbandingan dosis dan kualitas gambar, menawarkan tingkat detail yang tidak pernah ada sebelumnya, namun dengan dosis tetap seminimal mungkin.

Naeotom Alpha menggunakan kristal telluride kadmium dalam detektor CT-nya yang mengubah foton sinar-X secara langsung menjadi sinyal listrik, tanpa terlebih dahulu mengubahnya menjadi cahaya seperti yang dilakukan pada pencitraan CT konvensional. Kelebihan ini dapat mengatasi hilangnya informasi dari detektor pengintegrasian energi standar yang digunakan dalam sistem CT konvensional, dan menghasilkan gambar yang lebih tajam, jelas, dan detail tanpa memerlukan dosis radiasi yang lebih tinggi.

Dokter Spesialis Radiologi di RS Abdi Waluyo dr. Sahat Matondang, Sp.Rad(K), memaparkan, sebagai spesialis radiologi ia selalu mengupayakan diagnosis yang akurat dan presisi. Kemampuan perhitungan foton CT untuk mendeteksi perubahan pada kepadatan dan komposisi jaringan yang halus dapat membantunya tidak hanya dalam menemukan penyakit tetapi juga mencirikan penyakitnya.

"Dengan mendeteksi dan mengukur energi masing-masing foton, photon-counting CT memberi hasil dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tidak tertandingi CT scan pada umumnya," ungkapnya.

Country Head of Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer, mengatakan pihaknya sangat bangga karena bisa menyediakan dan memasang Naeotom Alpha di RS Abdi Waluyo. Ini merupakan bagian dari komitmen untuk menyediakan akses ke teknologi medis terbaru.

"Dengan kualitas gambar yang luar biasa, dosis radiasi yang rendah serta fitur yang canggih, Naeotom Alpha siap untuk merevolusi pencitraan CT dan meningkatkan hasil pemeriksaan bagi pasien. Kami berharap dapat bermitra dengan lebih banyak lagi penyedia layanan kesehatan di Indonesia untuk menghadirkan teknologi inovatif ini kepada pasien yang membutuhkan," ujar dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top