Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Malang Turun Jadi 6,8 Persen

Foto : ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Ilustrasi. Pekerja membangun pedestrian dalam proyek revitalisasi alun-alun Tugu, Malang, Jawa Timur, Jumat (4/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Tingkat pengangguran terbuka Kota Malang turun jadi 6,8 persen

MALANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa pada 2023 angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Malang, Jawa Timur, sebesar 6,8 persen atau menurun jika dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 7,66 persen.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin dalam jumpa pers secara virtual di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa di wilayah tersebut, ada 459.985 orang yang masuk dalam kategori angkatan kerja, dimana sebanyak 31.286 masuk kategori pengangguran.

"Untuk pengangguran di Kota Malang pada 2023, sebanyak 31.286 orang, turun dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 34.678 orang. Tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang, tercatat 6,8 persen," kata Umar.

BPS Kota Malang menyatakan, dengan TPT tahun 2023 yang tercatat sebesar 6,8 persen tersebut, bisa diartikan bahwa dari setiap 10 ribu orang angkatan kerja, terdapat 680 orang yang masuk kategori pengangguran.

Umar menjelaskan, di Kota Malang pada 2023 tercatat ada sebanyak 680.667 orang yang masuk dalam kategori penduduk usia kerja. Dari total jumlah tersebut, sebanyak 459.985 ribu orang merupakan angkatan kerja, sementara 220.682 lainnya masuk kategori bukan angkatan kerja.

Menurutnya, dari 459.985 orang warga Kota Malang yang masuk dalam kategori angkatan kerja tersebut, sebanyak 428.699 ribu orang bekerja, sementara sisanya atau sebanyak 31.286 masuk dalam kategori pengangguran.

"Untuk jumlah angkatan kerja, meningkat dibanding 2022. Pada 2022, untuk angkatan kerja sebanyak 452.836 orang dan pada 2023 sebanyak 459.985 orang," katanya.

Ia menambahkan, jika dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2023, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan penyumbang tertinggi tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang yakni mencapai 27,62 persen.

Kemudian, lanjutnya, diikuti oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 27,01 persen, dan lulusan universitas sebesar 21,14 persen. Tingkat pengangguran terbuka untuk lulusan SMA pada 2023, tercatat cenderung meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Untuk tingkat SMA, pada 2022 itu sebesar 12,03 persen. Sementara pada 2023, menjadi 27,01 persen, cenderung meningkat," katanya.

BPS Kota Malang mencatat, karakteristik penduduk bekerja di wilayah tersebut terbagi dari 18,25 persen merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 15,65 persen dan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 19,32 persen.

Kemudian, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tercatat 20,65 persen, diploma 5,21 persen dan lulusan universitas sebesar 20,91 persen.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top