Tingginya Kadar Omega-3 dan Omega-6 dapat Melindungi Kita dari Kanker
Foto: Paul Faith/AFPSebuah studi terkini menunjukkan bahwa asam lemak Omega-3 dan Omega-6 yang lebih tinggi dapat membantu menangkal berbagai jenis kanker.
Selain menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan otak, dan meningkatkan kesehatan mental, penelitian baru dari Universitas Georgia menunjukkan asam lemak Omega-3 dan Omega-6 dapat membantu menangkal berbagai jenis kanker.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer baru-baru ini mengandalkan data dari lebih dari 250.000 orang dan menemukan bahwa kadar asam lemak Omega-3 dan Omega-6 yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena kanker.
“Kadar Omega-3 dan Omega-6 yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kanker yang lebih rendah,” kata Yuchen Zhang, penulis utama studi dan mahasiswa doktoral di Fakultas Kesehatan Masyarakat University of Georgia (UGA). “Temuan ini menunjukkan bahwa rata-rata orang harus fokus untuk mendapatkan lebih banyak asam lemak ini dalam makanan mereka,” imbuh dia seperti dilansir dari laman Science Daily edisi Senin (4/11) lalu.
Partisipan dengan kadar Omega-3 yang lebih tinggi memiliki tingkat kanker pada organ usus besar, perut, dan paru-paru yang lebih rendah, selain tingkat kanker saluran pencernaan lainnya yang lebih rendah.
Kadar Omega-6 yang tinggi juga menyebabkan tingkat 14 kanker yang lebih rendah, termasuk pada organ otak, melanoma ganas, kandung kemih, dan banyak lagi. Kesimpulannya adalah lemak sehat dapat mengurangi risiko terkena 19 jenis kanker.
Studi ini mengandalkan data dari sebuah studi yang dilakukan di Inggris Raya terhadap lebih dari 250.000 orang yang diteliti selama lebih dari satu dekade. Dari peserta tersebut, hampir 30.000 orang mengembangkan beberapa bentuk kanker selama periode studi.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara kadar asam lemak dan risiko terkena kanker. Namun, tidak ada penelitian yang dapat menentukan secara pasti apakah asam lemak Omega-3 dan Omega-6 mengurangi tingkat kanker atau meningkatkan kemungkinan bertahan hidup setelah didiagnosis kanker.
Yang penting, manfaat asam lemak tingkat tinggi tidak bergantung pada faktor risiko lain seperti indeks massa tubuh (body mass index/BMI), penggunaan alkohol, atau aktivitas fisik.
Selain itu asam lemak Omega-3 dan Omega-6 yang juga dikenal sebagai lemak sehat, ternyata sangat penting bagi kesehatan manusia. Asam lemak ini terdapat dalam ikan berlemak, kacang-kacangan, dan bahkan beberapa minyak nabati seperti minyak kanola.
Tetapi kebanyakan orang Amerika Serikat mungkin tidak mengkonsumsi makanan ini cukup untuk mencapai jumlah yang disarankan. Itulah sebabnya banyak orang beralih ke suplemen minyak ikan.
Suplemen ini merupakan salah satu pil diet paling populer di pasaran dan tentu saja ada alasannya. Penelitian sebelumnya menunjukkan suplemen Omega-3 dapat mengurangi risiko timbulnya kolesterol tinggi dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Namun keputusan untuk mengkonsumsi pil minyak ikan yang populer bukanlah keputusan yang cocok untuk semua orang.
Dalam penelitian saat ini, misalnya, para peneliti menemukan bahwa kadar Omega-3 yang tinggi dapat dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang sedikit lebih tinggi.
“Bagi perempuan, ini keputusan yang mudah. Makan lebih banyak Omega-3,” kata Kaixiong Ye, penulis korespondensi studi tersebut dan profesor madya di Franklin College of Arts and Sciences, UGA.
Para peneliti juga melihat efek menguntungkan yang lebih kuat dari Omega-6 pada peserta yang lebih muda, khususnya pada kaum perempuan.
Efek Perlindungan
Sementara itu asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid/PUFA) Omega-3 dianggap sebagai imunonutrien dan umumnya digunakan dalam terapi nutrisi pasien kanker karena efek biologisnya yang melimpah.
PUFA Omega-3 memainkan peran penting dalam pensinyalan sel dan dalam struktur sel serta fluiditas membran. Mereka berpartisipasi dalam resolusi peradangan dan memiliki efek antiinflamasi dan antinosiseptif. Selain itu, mereka dapat bertindak sebagai agonis reseptor yang digabungkan dengan protein G, yaitu GPR40/FFA1 dan GPR120/FFA4.
Pasien kanker biasanya akan mengalami komplikasi seperti sindrom anoreksia-kaheksia, nyeri, depresi, dan sindrom paraneoplastik. Menariknya, pedoman European Society for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN) 2017 untuk pasien kanker hanya membahas penggunaan PUFA omega-3 untuk pengobatan kaheksia kanker, mengesampingkan komplikasi terkait kanker lainnya yang berpotensi dikelola dengan suplementasi PUFA omega-3.
Tinjauan kritis ini bertujuan untuk membahas efek dan kemungkinan mekanisme yang mendasari suplementasi PUFA Omega-3 dalam komplikasi terkait kanker. Kompilasi data dalam tinjauan kritis ini menunjukkan bahwa penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk menilai manfaat faktual suplementasi asam lemak Omega-3 pada penyakit terkait kanker. ils/I-1
Berita Trending
- 1 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 2 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di Bundesliga
- 3 Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- 4 Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- 5 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
Berita Terkini
- Survei Alvara Tunjukkan Pasangan Pramono-Rano Raih 49 Persen di Pilkada DKI
- Ahokers dan Anak Abah Diyakini Bantu Cagub DKI Pramono-Rano Menang Satu Putaran
- Inter Milan Naik Ke Puncak Klasemen Usai Menang Telak 5-0 Atas Verona
- Pertamina Eco RunFest 2024 Siap Digelar Hari Ini
- IDI Kabupaten Banjarnegara Ungkap Penyebab Hemophobia, Ini Pengobatan yang Tepat