Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Tinggi

Tim Sapu Angin Juarai Kendaraan Hemat Energi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keberhasilan Tim Sapu Angin dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) menjuarai kejuaraan dunia kendaraan hemat energi "Shell-Eco Marathon World Driving Championships" di Queen Elizabeth Olympic Park, London, membuktikan bahwa perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia dalam menghasilkan inovasi kendaraan hemat energi.

"Saya bangga dan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Tim Sapu Angin ITS itu," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, di Jakarta, Senin (9/7).

Seperti diketahui bahwa Tim ITS berhasil menyisihkan puluhan kontestan dari berbagai negara.

Dalam kesempatan itu, Menristekdikti juga memberikan apresiasi atas kerja keras dan perjuangan Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang menduduki peringkat ke-8 dan ke-9.

Shell-Eco Marathon World Driving Championships merupakan kejuaraan yang menguji kecepatan dan daya tahan kendaraan hemat energi.

Kendaraan Tim Sapu Angin ITS dikendarai oleh Moch Hafis Habibi. Tim Sapu Angin ITS berhasil menyisihkan kontestan lain yang berasal dari Benua Amerika dan Eropa.

Kejuaraan diikuti sembilan tim Sask Eco Kanada, Tim Prancis, Tim Amerika Serikat, dan Italia serta tiga tim dari Indonesia mewakili Asia.

Rektor ITS, Joni Hermana, mengatakan Sapu Angin memulai lomba dari posisi posisi tiang (pole position). Atas pertimbangan strategi, Sapu Angin menjaga kecepatan sedang di lap (putaran) awal, meski demikian masih terus masuk ke dalam empat besar.

Pada lap akhir, karena bahan bakar yang tersisa masih memadai, Sapu Angin menggeber kecepatan, menyodok ke rangking satu.

Juara Shell-Eco Marathon World Driving Championships 2018 memperoleh hadiah dan pengalaman yang sangat berharga dari panitia lomba. Pemenang akan mendapatkan undangan untuk mengunjungi markas Scuderia Ferrari di Italia. Pemenang akan berpartisipasi mengikuti workshop dan belajar dari para pakar di Ferari.

Kompetisi Matematika

Sementara itu, sebanyak 12 siswa Sekolah Dasar (SD) dari Indonesia berhasil menjuarai kompetisi Matematika Internasional Bulgaria atau Bulgaria International Mathematics Competition (BIMC) 2018.

Para siswa tersebut berhasil membawa pulang dua medali emas, dua medali perak, dan enam medali perunggu yang diselenggarakan pada 1 Juli hingga 5 Juli tersebut. "Prestasi ini membuktikan bahwa kita juga mampu bersaing di kancah internasional," ujar Direktur Pembinaan SD, Khamim.

Untuk kategori tim atau kelompok, delegasi Indonesia berhasil meraih satu emas, dua perak, dan dua perunggu. Sedangkan untuk kategori individu, Indonesia memperoleh satu emas atas nama Felicia Grace Angelyn Ferdianto dari SD Cahaya Nur, Kudus. Satu medali perak atas nama Yedija Nicholas Kurniawidi dari SD Karangturi, Semarang. eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top