Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ibadah Keagamaan

Tim Kesehatan Haji Terus Deteksi Dini Kolera

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah terus melakukan deteksi dini untuk mencegah masuknya wabah korea di lingkungan jemaah haji. Hal ini dilakukan menyusul sedang terjadinya wabah kolera di Yaman, saat ini. "Kami juga akan lakukan deteksi dini.

Jika ada penderita yang mengalami perubahan pola buang air besar, agar segera menghubungi petugas kesehatan untuk segera diobservasi," kata Kasubsi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah, Ika Nurfaridah, dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (30/7) Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengimbau agar jemaah haji perlu mewaspadai kemungkinan penyebaran wabah kolera yang sedang terjadi di Yaman saat sedang menunaikan ibadah haji.

Tercatat lebih dari 322.000 orang di negara yang berbatasan dengan Arab Saudi ini terkena kolera. "Untuk itu, kemungkinan penyebaran dan penularan penyakit kolera pada jemaah haji perlu diwaspadai," kata Nila. Tak Perlu Khawatir Ika mengatakan bahwa jemaah haji Indonesia tidak perlu khawatir tentang kolera.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada laporan wabah kolera di Arab Saudi. "Kolera itu kan penyakit karena penularan akibat dari kebersihan, karena sanitasi dan higienis yang kurang. Jadi, saya rasa tidak perlu khawatir karena untuk kegiatan sanitasi dan surveillance sudah ada upaya yang dilakukan tim kami," ujarnya.

Meski demikian, kata Ika, tim KKHI Madinah akan terus mengedukasi terkait hal-hal yang bisa mengarah pada kolera, terutama tentang pecegahan inveksi saluran pencernaan. "Kami akan edukasi jemaah tentang bagaimana mencuci tangan yang benar, bagaimana makan makanan yang sehat, tidak boleh makan yang sudah basi atau tertunda di luar label yang ditetapkan pihak katering," papar Ika.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top