Tim Densus 88 Antiteror Tangkap 11 Teroris

JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 11 trduga teroris di beberapa Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Lampung. "Ada 11 terduga teroris yang ditangkap. Enam dari NTB dan lima ditangkap di Lampung," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, di Jakarta, Selasa (8/3).

Mereka ditangkap, Senin (7/3). Ramadhan belum merinci mengenai identitas para terduga teroris, lokasi tempat penangkapan, termasuk keterlibatannya dalam jaringan kelompok teroris Indonesia. "Belum ada informasi jaringan," ucapnya.

Densus 88 Antiteror Polri juga adakan operasi pencegahan dan penindakan terorisme Senin (14/2). Mereka menangkap empat terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Jawa Tengah.

Empat terorisme ditangkap di Gadingrejo (AS), Kabupaten Pringsewu. Kemudian, Natar (LR), Kabupaten Lampung Selatan. Lalu Srengsem, Panjang, Kota Bandarlampung. Untuk terduga AI dicocok di Jatiagung, Lampung Selatan dan GN di Srengsem, Panjang.

Ketua RT 022 Srengsem, Jon Ferdiansyah, membenarkan warganya berinisial GN dibawa Tim Densus 88 Mabes Polri. "Ada 8 anggota Tim Densus 88 yang menjemput," katanya. Ia menambahkan, selain membawa warganya, Tim Densus 88 juga terlihat membawa barang bukti berupa satu tumpukan buku. "Saya lihat bawa tumpukan buku juga," tambah Jon. Empat terduga pelaku terorisme tersebut diduga merupakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, membenarkan serangkaian penangkapan tersebut. "Benar, ada ada serangkaian kegiatan Tim Mabes Polri di Lampung," kata Pandra. Dia melanjutkan, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung melakukan serangkaian kegiatan khusus pengamanan atau penangkapan terduga teroris sejumlah wilayah, termasuk di Lampung.

Kegiatan tersebut merupakan upaya memutus mata rantai aksi-aksi terorisme, khususnya untuk wilayah Lampung. "Para terduga teroris sudah dibawa ke Mabes Polri. `Untuk keterangan lebih lanjutnya menjadi wewenang Tim Densus 88," ujar Zahwani.