Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tim Astrofotografi UB: Ramadan 2023 Bakal Terjadi Gerhana Matahari

Foto : ANTARA/Universitas Brawijaya
A   A   A   Pengaturan Font

"Puncak gerhana Matahari terjadi pukul 10.52 dengan tingkat magnitute gerhana 67 persen. Total waktu gerhana dua jam 55 menit," kata Eka.

Terjadinya gerhana Matahari berpotensi dapat menyebabkan berkurangnya intensitas radiasi inframerah matahari yang jatuh ke lapisan ionosfer Bumi. Fenomena ini memungkinkan menurunnya jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik yang berada di atas Bumi, dimana sifatnya sebagai gelombang elektromagnetik ini berperan sebagai media transmisi dalam pengiriman sinyal satelit, radio, HP, maupun sinyal perangkat komunikasi sejenis lainnya.

"Jika perangkat komunikasi ini tidak diset dengan ambang batas toleransi perubahan intensitas radiasi ini, ada peluang akan terpengaruh dalam pengiriman datanya. Perubahan radiasi ini besar kemungkinan juga dapat dirasakan oleh mahkluk hidup lain yang peka terhadap perubahan intensitas gelombang elektromagnetik, seperti hewan melata, burung, maupun jenis tanaman tertentu," kata dia.

Menghadapi fenomena ini, Eka dan tim menyarankan untuk selalu waspada terhadap segala bentuk perubahan iklim, cuaca, maupun fenomena alam lainnya.

"Fenomena ini adalah tanda-tanda alam dari sang Pencipta yang mestinya kita ambil pelajaran serta hikmahnya. Disarankan melihat gerhana Matahari dengan filter Matahari, sehingga tidak secara langsung radiasi sinar ini mengenai mata kita," ujar dia. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top