Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Tiga Singa" Hapus Kutukan Adu Penalti

Foto : AFP/Yuri CORTEZ
A   A   A   Pengaturan Font

Dari delapan yang dihadapi, ini baru keduakalinya Inggris menang adu penalti di turnamen besar.

MOSKOW - Pelatih Inggris Gareth Southgate mengatakan timnya mendapat hadiah yang layak setelah mengalahkan Kolombia 4-3 dalam adu penalti. Kemenangan pada laga yang berlangsung Rabu (4/7) dini hari WIB itu memastikan Inggris bertemu Swedia di babak perempat final.

Inggris terlihat akan melaju ke babak delapan besar dengan mudah setelah Harry Kane menjaringkan bola lewat titik penalti di menit ke-57 pada laga di Moskow. Tapi Yerry Mina menyamakan kedudukan di menit akhir. Situasi itu membuat pertandingan yang diwarnai banyak pelanggaran itu berlanjut hingga adu penalti.

Kiper Kolombia David Ospina menggagalkan upaya Jordan Henderson, tetapi Jordan Pickford berhasil memblokir tembakan Carlos Bacca setelah upaya Manuel Uribe membentur mistar gawang. Eric Dier kemudian menjadi penentu kemenangan Inggris pada tembakan terakhir.

Hasil itu membuat Inggris hanya untuk kedua kalinya dalam delapan kesempatan memenangkan adu penalti di turnamen besar, dan pertama kalinya di Piala Dunia.

"Kami mengalami pukulan yang telak saat laga hampir usai. Situasi itu membuat kami harus menunjukkan ketahanan luar biasa untuk bangkit," ujar Southgate yang tendangan penaltinya untuk Inggris gagal pada semifinal melawan Jerman di Piala Eropa 1996. "Ini adalah malam ketika saya tahu kami akan melewati batas. Kami memiliki keyakinan dan ketahanan untuk melewati batas itu," sambungnya.

Southgate telah menantang para pemainnya untuk menulis sejarah mereka sendiri setelah hasil buruk Inggris terakhir di putaran final Piala Dunia. Inggris telah kalah dalam lima pertandingan berturut-turut sebelum akhirnya bisa tersenyum dengan hasil yang mereka raih di Stadion Spartak.

"Malam ini adalah contoh klasik. Mereka tidak harus menyesuaikan diri dengan apa yang telah terjadi sebelumnya. Hari ini adalah momen spesial untuk tim ini. Mudah-mudahan itu akan memberi keyakinan pada generasi pemain ini. Dalam hidup kami selalu harus percaya apa yang mungkin dan tidak terhalang oleh sejarah atau hal lain," jelas Southgate.

Dia secara khusus memuji Pickford, yang melakukan penyelamatan luar biasa untuk mencegah serangan spektakuler dari Uribe sebelum berperan penting dalam adu penalti.

Pickford dikritik setelah kebobolan gol dari upaya Adnan Januzaj pada babak penyisihan grup melawan Belgia.

"Itu adalah penyelamatan berkelas. Saya terkejut dia bisa mencapainya mengingat tinggi badannya," ucap Southgate. "Dia benar-benar tangguh di sekitar gawang, dia sangat bagus dan dia berperan penting dalam adu penalti," sambungnya.

"Kami telah mempelajari semua eksekutor mereka dan salut untuk kerja staf pelatih untuk menghadpi itu (adu penalti) dan mempersiapkan diri dengan cara yang benar. Kami tidak selalu mendapatkan apa yang layak kami dapatkan dalam hidup ini, tetapi malam ini saya pikir kami berhasil," tandasnya.

Faktor Kelelahan

Inggris harus memulihkan diri dan memiliki waktu tiga hari sebelum menghadapi Swedia di Samara pada hari Sabtu untuk tempat di semifinal.

Southgate mengakui kelelahan terjadi pada pemainnya usai melakoni laga panjang dan ketat melawan kolombia yang menerima enam kartu kuning. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top