Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiga Perenang Pecahkan Rekor Dunia

Foto : istimewa

Lilly King

A   A   A   Pengaturan Font

Tiga rekor dunia terpecahkan pada gelaran Kejuaraan Dunia Renang. Rekor baru itu tercipta di gaya dada 100 meter putri, gaya punggung 100 meter putri, dan di nomor 50 meter gaya dada putra.

BUDAPEST - Kejuaraan Dunia Renang 2017 mulai menarik setelah tiga perenang mencatatkan rekor pada Kejuaraan Dunia Renang 2017 di Budapest, Hongaria, Selasa (25/7) waktu setempat. Lilly King dari Amerika Serikat (AS) memenangkan gelar gaya dada 100 meter putri dan menjadi salah satu dari pemecah rekor.

Rekor baru juga diciptakan perenang Inggris, Adam Peaty, di nomor 50 meter gaya dada putra. Sementara perenang Kanada, Kylie Masse, mencatatkan waktu terbaik untuk memenangkan medali emas gaya punggung 100 meter putri.

Selain ketiga rekor baru tersebut, sejarah juga ditorehkan perenang AS, Katie Ledecky, dengan meraih medali emas nomor gaya bebas 1500 meter putri. Hasil itu membuat Ladecky merebut gelar ke-12.

King yang merupakan juara Olimpiade, membukukan waktu 1 menit 4,13 detik untuk memecahkan rekor dunia sebelumnya yang ditorehkan oleh perenang asal Lithuania, Ruta Meilutyte pada 2013. King berhasil mengatasi ancaman saingannya asal Russia, Yuliya Efimova, dalam sebuah perlombaan yang menjadi ulangan final Olimpiade Rio 2016. Namun, perenang AS lainnya, Katie Meili, justru mampu merebut medali perak dengan catatan waktu 1 menit 5.03 detik. Sementara Efimova merebut perunggu dengan catatan waktu 1 menit 5.05 detik. Sementara Meilutyte berada di posisi keempat.

"Perlombaan itu selalu akan menjadi pertarungan, pertarungan seru," ujar King. "Kami mendapatkan banyak persaingan seperti ini di sepak bola, bola basket, dan di arena renang. Kita melihat semua perenang tampil benar-benar baik, sangat baik," sambungnya. "Itu hebat karena saya tidak begitu yakin dengan diri saya sebelum perlombaan," tandasnya.

King yang kini berusia 20 tahun, telah menyuarakan ketidaksetujuannya pada Efimova yang diizinkan untuk bersaing di level Kejuaraan Dunia setelah perenang Russia itu dua kali terbukti menggunakan zat terlarang. Hubungan yang meruncing itu berlanjut di Budapest saat King yang merayakan rekor dunianya menghindari kontak mata dengan Efimova yang harus puas dengan perunggu.

Pada nomor lainnya, Peaty tidak percaya ketika dirinya menjadi perenang pertama yang mencatatkan waktu di bawah 26 detik pada nomor 50 meter gaya dada sehari setelah memenangkan gelar pada nomor 100 meter. Dia finis dalam waktu 25,95 detik, mempertajam rekor sebelumnya yang juga miliknya, 26,10 detik.

Sedangkan Masse berhasil mencatatkan rekor baru 58,10 detik dari rekor sebelumnya 58,12 detik yang diraih perenang Inggris, Gemma Spofforth di Kejuaraan Dunia 2009. Ledecky terus melanjutkan dominasinya pada nomor jarak jauh. Dia mencatat waktu 15 menit 31,82 detik untuk memenangkan nomor 1500 meter, unggul 19 detik atas perenang Spanyol Mireia Belmonte.

Sebelumnya, Sun Yang dari Tiongkok bangkit dari posisi keenam pada nomor 100 meter untuk memenangi gelar gaya bebas 200 meter putra pertamanya di Kejuaraan Dunia. Yang kini telah memenangi dua dari empat nomor gaya bebas. Dia mencatatkan waktu 44,39 detik yang juga menjadi rekor baru Asia.

Sementara itu, Ress Kania Dewi menjadi satu-satunya perenang Indonesia yang tampil pada Selasa. Dia hanya berada di urutan ke-35 babak penyisihan nomor 200 meter gaya bebas putri dengan catatan waktu 2 menit 5.25 detik.

Sembilan Perenang

Sementara itu, sembilan atlet renang Indonesia ambil bagian pada International FINA (Federation Internationale de Natation) World Championship di Budapest, yang digelar 14-3O Juli ini dengan melibatkan lebih dari 5000 atlet dari 182 negara. Kesembilan atlet renang Indonesia yaitu Aflah Fadlan Prawira, Glenn Victor Sutanto, Indra Gunawan, I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Anandia Treciel Vanessae Evato, Azzahra Permatahani, Raina Saumi Grahana Ramdhani, dan Ressa Kania Dewi.

Ketua kontingan tim Akuatik Indonesia, Ali A Patiwiri menyebutkan kompetisi di FINA merupakan kompetisi yang amat berat, karena kualifikasi perenang yang sangat tinggi dan hanya bisa diikuti oleh perenang kelas dunia. Masuknya perenang Indonesia di FINA sendiri sudah merupakan prestasi karena kualifikasi tersebut. Perenang Indonesia mengikuti lomba renang di nomor gaya bebas, dada, punggung, kupu-kupu, dan gaya campuran. Ben/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top