Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiga Penyakit Ini Jadi Masalah Utama Kesehatan di Indonesia

Foto : antara

Ilustrasi kegiatan skrining penyakit kronis dan konsultasi gratis "Cek Segitiga" dari PT Dexa Medica di Mal Bintaro Xchange, Tangerang Selatan, Banten pada Sabtu (28/9/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia sedang menghadapi tiga beban penyakit (Triple Burden Disease).

JAKARTA - Indonesia sedang menghadapi tiga beban penyakit (Triple Burden Disease). Tiga penyakit tersebut masih adanya Penyakit Menular (Communicable Disease), tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease), dan munculnya penyakit baru (New Emerging Infectious Disease).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun jumlah kematian berdasarkan penyebab Peningkatan Penyakit Tidak Menular. Data ini dihimpun sejak 1 Januari 2017 hingga 2020/2022, saatlong formsensus penduduk dilakukan. Secara keseluruhan, jumlah kematian mencapai 8,07 juta kasus pada kurun waktu tersebut.

"Dari jumlah tersebut, penyebab terbanyak berasal dari sakit karena penyakit tidak menular, dengan 7,03 juta kasus. Data WHO menunjukkan terdapat 10 penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia, di antaranya stroke 131,8, jantung iskemik 95,68, diabetes 40,78 kasus kematian per 100 ribu penduduk," ujar Anggota DPR RI dr. Gamal Albinsaid dalam keterangan tertulisdi Jakarta, Kamis (10/10).

Gamal mengungkapkan, hal ini juga sesuai dengan biaya kasus Penyakit di BPJS Kesehatan tahun 2023, di mana penyakit jantung menjadi penyakit dengan biaya BPJS Kesehatan tertinggi dengan Rp10,28 triliun, diikuti kanker Rp3,54 triliun, dan stroke Rp2,55 triliun.

Tak hanya itu, gizi merupakan salah satu aspek kunci bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan bangsa. Berdasarkan hasil SKI 2023, prevalensi stunting sebesar 21,5 persen. Sekitar 1 dari 5 balita di Indonesia mengalami stunting dengan kasus terbanyak pada kelompok usia 24 sampai 35 bulan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top