Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiga Penentu Kualitas Pembakaran Mesin

Foto : ISTIMEWA

penentu mesin

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Situs IQAir, platform informasi kualitas udara seketika (real-time) gratis terbesar di dunia menempatkan Indonesia di peringkat kesembilan negara paling berpolusi secara global pada 2020. Bahkan negeri ini menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk daftar 10 besar.

Khususnya di DKI Jakarta, berdasarkan data BPS, lebih dari 3,3 juta mobil beredar di provinsi ini terbanyak kedua setelah Jawa Barat (3,6 juta). Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mendapati bahwa 75 persen pencemaran udara di Ibu Kota disumbangkan oleh transportasi darat. Di wilayah aglomerasi mencakup Kota Tangerang Selatan IQAir mencatat wilayah ini diposisikan sebagai kota paling berpolusi di Indonesia pada 2020.

Kendaraan bermotor menjadi penyumbang polusi udara terbesar di Indonesia. Apalagi kendaraan dengan pembakaran pada mesin yang kurang, akan semakin meningkatkan kadar emisi gas buang seperti kadar karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC).

"Proses pembakaran yang ideal berpengaruh pada kualitas gas buang kendaraan pada ambang yang masih bisa ditolerir," jelas Channel Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia. Arditya Wicaktama, dalam konferensi pers virtual kampanye "Bosch Spark All the Way," Selasa (26/1).

Ia menjelaskan, baik buruknya kualitas pembakaran dipengaruhi oleh tiga faktor, pertama komponen pemercik api atau busi, kedua kondisi ruang bakar, dan ketiga kualitas bahan bakar. Oleh karenanya salah satu cara untuk menjaga proses pembakaran mesin agar tetap ideal memastikan ketiganya dalam kondisi baik dengan melakukan perawatan kendaraan secara berkala.

Dalam kampanye, Divisi Automotive Aftermarket, Bosch Indonesia yang melakukan pengujian emisi terhadap sejumlah mobil secara acak ketiga faktor tersebut berpengaruh signifikan. Pengujian dilakukan dengan membandingkannya performa mesin kendaraan sebelum dan sesudah pembersihan ruang bakar.

Hasilnya, setelah proses pembersihan ruang bakar dan penggantian ke busi Bosch, terjadi penurunan kadar CO dari 0,27 persen menjadi 0,05 persen serta berkurangnya kandungan HC dari 165 ppm menjadi 33 ppm. Semakin kecil angka, semakin bagus pula kualitas pembakaran mesin kendaraan (dengan standar ambang batas 1,5 persen untuk CO, dan 200 ppm untuk HC.

"Kampanye Spark All the Way ini merupakan kontribusi awal Bosch untuk mendukung program uji emisi kendaraan yang sedang digalakkan pemerintah. Lebih lanjut, harapan kami, aktivitas ini bisa kami lanjutkan, bahkan semakin diperluas sehingga berdampak semakin signifikan dalam mengurangi pencemaran udara," lanjut Arditya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top