Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekebalan Tubuh

Tiga Dosis Vaksin Jadi Kunci Perlindungan dari Varian Baru Covid-19

Foto : DANIEL LEAL/AFP

Aktivitas warga di Pusat kota London, Inggris.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Analisis awal dari penelitian terhadap kasus dengan varian Covid-19, Omicron dan Delta, di Inggris, menunjukkan bahwa vaksin kurang efektif menghentikan penularan dari varian terbaru. Namun, dosis ketiga vaksin dapat melindungi sekitar 75 persen penduduk dari gejala Covid-19.

Inggris menghadapi "situasi yang sangat mengkhawatirkan" seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Sebanyak 448 kasus Omicron terkonfirmasi lagi di Inggris, sehingga menambah jumlah total kasus yang dilaporkan menjadi 1.265 sejauh ini. Pada Jumat (10/12), total kasus Covid-19 harian sebanyak 58.194, jumlah yang tertinggi sejak 9 Januari tahun ini.

Badan Kesehatan Inggris melaporkan telah menganalisis data dari 581 kasus Omicron dan ribuan kasus Delta untuk menghitung seberapa efektif vaksin menghadapi varian baru. Analisis ini dibuat dengan data terbatas, tetapi cukup menunjukkan penurunan efektivitas yang dramatis dari vaksin Oxford-AstraZeneca dan penurunan signifikan setelah dua dosis Pfizer.

Sebanyak 75 persen perlindungan atas gejala Covid-19 setelah menerima dosis tambahan (booster) tidak setinggi ketika menghadapi varian-varian sebelumnya.

Tidak ada data yang cukup untuk menganalisis vaksin Moderna atau Janssen, tetapi tidak ada alasan keduanya akan memberikan hasil berbeda.

Meski begitu, Badan Kesehatan Inggris berkata vaksin masih akan memberikan perlindungan yang baik untuk gejala Covid parah yang membutuhkan perawatan rumah sakit.

Sejauh ini, sekitar 22 juta orang telah menerima dosis tambahan. Tapi, ilmuwan berkata meskipun semua orang telah menerima dosis tambahan, efektivitas vaksin yang lebih rendah ini tetap akan membuat banyak orang lebih rentan.

"Perkiraan awal ini harus dilihat dengan hati-hati, namun mereka mengindikasikan beberapa bulan setelah dosis vaksin kedua, ada risiko lebih besar untuk tertular varian Omicron dibandingkan Delta," kata Kepala Imunisasi dari Badan Kesehatan Inggris, Dr Mary Ramsay, baru-baru ini.

Molekul Malaria

Sementara itu, para peneliti dari Universitas Aarhus, Denmark, telah menunjukkan bahwa obat Atovaquone memiliki efek perlindungan manjur sebelum dan sesudah infeksi virus korona pada sel manusia di laboratorium. Ini berarti bahwa obat itu kemungkinan besar dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19.

Atovaquone telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Sebagai bagian dari pengobatan Malarone, telah digunakan untuk pengobatan dan pencegahan malaria sejak 1999.

"Ini adalah studi menarik di mana kolaborasi antara kelompok penelitian di Kanada dan di sini, di Universitas Aarhus telah menunjukkan bahwa Atovaquone dapat digunakan setidaknya di laboratorium, untuk melindungi sel paru-paru dari beberapa varian virus korona," kata profesor di Departemen Biomedis, Universitas Aarhus, David Olagnier.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top