Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
RUU Kerja Sama RI-Russia

Tidak Ada Celah bagi Russia Intervensi Pemilu RI

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

BERSAMA KOMISI I | Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu didampingi sejumlah anggota Komisi I DPR, usai menandatangani persetujuan RUU Kerja Sama dengan Russia di sela-sela rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Menteri Ryamizard Ryacudu, menegaskan, RUU Kerja Sama dengan Russia tidak akan memberikan celah bagi negara pecahan uni soviet itu melakukan intervensi terhadap pesta demokrasi di Indonesia, seperti yang dikhawatirkan beberapa pihak terutama melihat kasus dalam Pemilu Amerika Serikat 2016 lalu.

"Kita sudah mewaspadai atas hal itu, dan kita jiga sudah memiliki kemampuan mendeteksi jika itu terjadi. Jadi disini kita mau mengingatkan mereka (Russia) juga tidak bisa macammacam kepada kita," tandas Ryamizard saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI membahas RUU Kerja Sama Pemerintah RI dengan Pemerintah Russia di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3).

Dalam rapat kerja, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, mengingatkan kepada Pemerintah untuk waspada terhadap potensi keterlibatan Russia untuk intervensi dalam Pemilu 2019. Kekhawatiran itu muncul sebab melihat jejak rekam Russia yang mendapat dugaan ikut terlibat dalam sejumlah intervensi terhadap proses demokrasi negara lain, khususnya yang menimpa Amerika Serikat pada 2016.

Martin memaparkan, bagaimana dugaan keterlibatan peran Russia dalam memenangkan Presiden Donald Trump pada Pilpres AS 2016 lalu, salah satunya adalah menggunakan teknologi digital yang memunculkan isu bahwa rival Trump, Hillary Clinton, adalah orang yang jahat.

"Begini, jadi waktu itu saat dua hari sebelum Pilpres itu, media massa membuat Hillary Clinton sebagai orang jahat. Tetapi ketika setelah Pilpres, isu orang jahat hilang begitu saja. Berarti ada hal yang luar biasa dilakukan Russia dengan teknologi," tuturnya.

Dalam rapat kerja ini, Komisi I DPR RI menyetujui RUU Kerja Sama Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Federasi Russia di Bidang Pertahanan. Pada rapat kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I, Hanafi Rais, seluruh fraksi menyetujui RUU tersebut untuk disahkan pada Rapat Paripurna DPR RI. "Terima kasih atas disetujuinya RUU ini agar disahkan dalam rapat paripurna," ujar Ryamizard.

Sementara itu, Anggota Komisi I Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, mengharapkan ratifikasi kerja sama dengan Russia dapat memberi ruang kepada Indonesia untuk mengambil manfaat dan keuntungan dari Russia. Hal itu disebabkan karena selama ini Indonesia dengan Russia selama ini telah memiliki hubungan tradisional dengan cukup baik. "Keuntungan banyak, ada pelatihan militer, ada pengadaan alutsista, ada pendidikan, dan sebagainya," ucapnya.

Kemudian, Effendi menjelaskan salah satu keuntungan kerja sama di bidang pertahanan adalah biaya murah, karena nantinya teknisi militer RI akan dikirimkan ke Russia untuk dilatih dan diberikan transfer wawasan di bidang teknologi militer, seperti teknologi pesawat tempur. tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top