Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tiba-tiba Negara NATO Ini Batal Melakukan Pembelian Helikopter Militer Pabrikan Prancis Hingga Minta Pengembalian Uang, Ada Apa?

Foto : Istimewa

helikopter NH90

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Norwegia memutuskan untuk mengakhiri kontrak pembelian helikopter NH90. Ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Norwegia, Bjorn Arild Gram.

Arild Gram mengungkapkan, Norwegia mengakhiri kontrak 20 tahun lalu dengan pabrikan Prancis untuk 14 helikopter maritim, dengan alasan penundaan, kesalahan dan perawatan yang memakan waktu. Ia menyebut langkah itu sebagai "keputusan serius".

"Norwegia, salah satu anggota pendiri NATO, sedang mengakhiri kontrak untuk helikopter militer NH90 yang ditandatangani pada tahun 2001," katanya, menurut laporan RT, Senin (13/6).

Ia mengatakan, pemerintah Norwegia akan mengembalikan helikopter NH90 yang telah diterimanya sejauh ini. Tak hanya itu, Norwegia juga menuntut pengembalian dana penuh hampir 525 juta euro atau setara Rp7,6 triliun.

"Sayangnya, kami telah mencapai kesimpulan bahwa tidak peduli berapa jam teknisi kami bekerja, dan berapa banyak suku cadang yang kami pesan, itu tidak akan pernah membuat NH90 mampu memenuhi persyaratan Angkatan Bersenjata Norwegia," ucap Arild Gram, dikutip dari DefenseNews.

Seperti diketahui, helikopter tersebut dikembangkan pada pertengahan 1990-an oleh NHIndustries, kemitraan antara perusahaan Eropa Airbus Helicopters, Leonardo Helicopters dan Fokker Technologies yang berbasis di Aix-en-Provence, Prancis. Pesawat ini digunakan oleh banyak negara.

Angkatan Bersenata Norwegia menjelaskan, negara itu sebelumnya telah memesan 14 helikopter dengan tujuan menjaga pantai dan perang anti-kapal selam pada tahun 2001. Mereka awalnya dijadwalkan untuk pengiriman pada akhir tahun 2008, tetapi hanya delapan dikirim siap untuk beroperasi.

"Armada saat ini diharuskan menyediakan 3.900 jam terbang per tahun, tetapi dalam beberapa tahun terakhir rata-rata hanya sekitar 700 jam," tutur Angkatan Bersenjata.

NHIndustries dalam sebuah pernyataan mengatakan sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Kementerian Pertahanan Norwegia dan membantah tuduhan yang dibuat terhadap NH90 serta terhadap perusahaan.

Ia menambahkan bahwa pihaknya belum diberi kesempatan untuk membahas proposal terbarunya dan menganggap pemutusan kontrak oleh Norwegia sebagai tindakan yang tidak berdasar secara hukum.

Pabrikan melanjutkan dengan bersikeras bahwa 13 dari 14 helikopter yang dipesan oleh Norwegia telah dikirim, dengan satu lagi siap untuk diambil. Namun, menurut militer Norwegia, hanya delapan mesin yang beroperasi penuh.

Kementerian Pertahanan Norwegia mengatakan akan segera memulai proses identifikasi helikopter maritim alternatif.

NH90 adalah helikopter bermesin ganda yang dikembangkan untuk memenuhi persyaratan NATO akan helikopter militer multiperan modern berukuran sedang untuk operasi darat dan laut.

Tinjauan komprehensif atas kemampuan helikopter maritim Norwegia yang diminta oleh Kementerian Pertahanan pada bulan Februari menyimpulkan bahwa bahkan dengan investasi keuangan tambahan yang signifikan, kinerja dan ketersediaan NH90 tidak akan memenuhi persyaratan negara.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top