Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"The Reds" Tatap Era Keemasan Baru

Foto : AFP / Alberto PIZZOLI
A   A   A   Pengaturan Font

Dipicu oleh prestasi menakjubkan Mohamed Salah dan terinspirasi oleh taktik brilian Jurgen Klopp, Liverpool menatap era keemasan baru. "The Reds siap kembali ke masa jaya mereka setelah melaju ke final Liga Champions.

Untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, Liverpool kembali ke partai puncak kompetisi antar klub tetinggi Eropa. Meski kalah 2-4 dari Roma pada leg kedua semifinal Rabu (3/5) dini hari WIB, Liverpool melaju dengan keunggulan agregat 7-6.

Stadion Olimpico Roma adalah tempat yang sempurna untuk kembalinya Liverpool ke masa jaya mereka. Sebelumnya, stadion itu menjadi tempat yang menjadi saksi kemenangan klub Merseyside di kompetisi tertinggi antar klub Eropa pada 1977 dan 1984.

Jika Liverpool mengalahkan juara bertahan Real Madrid dalam final di Kiev pada 26 Mei, mereka akan merayakan gelar pertama dari tiga tahun masa kepelatihan Jurgen Klopp, di panggung termegah.

Bagi Klopp, mendapatkan trofi Liga Champions akan menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar yang dilakukannya, berbuah sukses. Klopp yang berusia 50 tahun akan menyamai prestasi pelatih lain yang sebelumnya juga telah membawa Liverpool meraih kejayaan di era modern.

Bill Shankly juga berusia 50 tahun ketika dia menjadi pelatih pertama yang menjadi ikon dalam sejarah Liverpool. Dialah yang mengawali perkembangan klub Merseyside. Di bawah pelatih asal Skotlandia itu, Liverpool menjadi juara Inggris pada 1964.

Liverpool memenangkan gelar tiga kali di bawah Shankly dan juga mengoleksi dua trofi Piala FA dan Piala UEFA - trofi Eropa pertama klub. Dia memiliki kemauan keras untuk menang dan memenuhi impiannya mengubah klub menjadi "benteng tak terkalahkan".

Dengan fondasi yang diletakkan Shanky, Liverpool melanjutkan untuk mendominasi Eropa pada dekade berikutnya.

Pemikiran untuk meniru kesuksesan generasi bersejarah itu telah memikat Klopp, yang memiliki karakter karismatik yang sama dengan Shankly. Pelatih asal Jerman itu mengawali upaya itu saat dia bergabung dengan Liverpool pada tahun 2015.

Sukses membawa Liverpool meraih mahkota Eropa keenam akan membuat Klopp disejajarkan dengan Shankly, Bob Paisley dan Kenny Dalglish.

Ray Clemence, penjaga gawang legendaris Liverpool yang bermain di bawah Shankly, melihat beberapa kesamaan luar biasa antara Klopp dan mantan pelatihnya itu.

"Saya kira Shankly adalah yang pertama, tapi kemudian saya harus mengatakan bahwa Klopp adalah yang paling dekat menyamainya," ujar Clemence. "Hubungan Klopp dengan para pemain dan penggemar, itulah yang juga dimiliki Shankly," sambungnya.

Terlepas dari apakah akan meninggalkan Ukraina dengan tangan kosong, Klopp paham hasil yang diraih musim ini telah mengkonfirmasi kemunculan Liverpool kembali menjadi pesaing di kompetisi Eropa. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top