"The Reds" Kokohkan Posisi

Liverpool ungggul enam poin di puncak klasemen, belum terkalahkan, dan hanya kebobolan tujuh gol di Liga Inggris musim ini.

LONDON - Jurgen Klopp menyerukan kepada tim asuhannya agar tetap tenang setelah kemenangan telakk Liverpool 4-0 atas Newcastle United. Hasil pertandingan Liga Inggris yang menjadi bagian dari Boxing Day, Rabu (26/12), membantu memperpanjang keunggulan Liverpool di puncak klasemen menjadi enam poin, setelah di waktu bersamaan Manchester City kalah 1-2 dari Leicester City dan Tottenham Hotspur menang 5-0 atas Bournemouth.

Liverpool telah menunggu sejak 1990 untuk memenangkan gelar liga kompetisi papan atas Inggris. Musim ini tampaknya mereka memiliki salah satu peluang terbaik untuk mengakhiri penantian panjang tersebut.

Kemenangan atas Newcastle di Anfield diraih lewat empat pencetak gol yang berbeda, Dejan Lovren, Mohamed Salah, Xherdan Shaqiri, dan Fabinho. Torehan itu membantu menggarisbawahi kehebatan Liverpool saat ini.

Liverpool juga dibantu oleh performa Manchester City yang goyah ketika sang juara bertahan itu kalah dari Leicester. Tim asuhan Klopp kini dengan nyaman memimpin klasemen Liga Inggris. "The Reds" berada di atas Tottenham, yang menggusur City dari posisi kedua dengan kemenangan 5-0 atas Bournemouth.

Namun, anggapan bahwa tim asuhannya terbawa oleh suasana posisi mereka di Liga Inggris dengan segera ditepis oleh pelatih asal Jerman itu. "Keunggulan enam poin tidak berarti apa-apa," ujarnya. "Kami bermain melawan Arsenal dan City. Sangat bagus bahwa kami memiliki enam poin lebih banyak dari tim lain, tetapi itu belum cukup banyak. Apa yang kami ingin lakukan sepanjang waktu adalah menciptakan dasar untuk sisa musim ini," sambungnya.

"Sekarang bagian pertama musim ini sudah berakhir. Kami ingin membuat sejarah kami sendiri. Ini adalah tim Liverpool pertama di Liga Inggris yang belum terkalahkan hingga paruh musim. Kami hanya kebobolan tujuh gol, semua catatan itu bagus, tetapi masih ada 19 pertandingan tersisa," tandasnya.

Suasana di Anfield sangat bising menjelang akhir laga karena menjadi jelas bahwa kekalahan City telah membantu perjuangan Liverpool. Tetapi Klopp mengaku belum terlalu paham pentingnya hasil laga City.

"Saya bingung. Ketika saya mendengar sorak-sorai, saya pikir 'itu bagus'. Saya tidak menyadari itu untuk hasil lain! Jelas tidak ada yang memberi tahu penonton, bahwa Tottenham menang 5-0," sambungnya.

"Saya tidak tahu bagaimana tim lain bermain, saya bahkan tidak tahu di mana mereka bermain sehingga setelah itu saya mendapatkan hasil dan saya bisa mengatakan itu tidak banyak berpengaruh pada saya. Ini hanya informasi. Kami harus memenangkan pertandingan dan kami harus fokus," tandasnya.

Newcastle membuat enam rotasi dari tim yang gagal mencatatkan satu tembakan ke gawang dalam pertandingan terakhir mereka melawan Fulham. Tapi pergantian pemain tidak berpenaguruh apapun.

Liverpool memimpin setelah laga berlangsung 11 menit lewat Lovren. Sebelum jeda, Salah menggandakan keunggulan tuan rumah. Liverpool menjadi semakin percaya diri setelah mereka unggul dua gol. Xherdan Shaqiri mencetak gol dari jarak di menit ke-79 sebelum Fabinho mencetak gol keempat.

Benitez Kecewa

Ini adalah laga yang mengecewakan bagi Rafael Benitez, yang tim asuhannya kalah di stadion tempat dia menjadi favorit penggemar. Manajer Newcastle itu yakin mantan tim asuhannya Liverpool mampu memenangkan Liga Inggris.

"Liverpool menunjukkan bahwa mereka cukup baik untuk memenangkan gelar," ujarnya. "Mereka tim yang sangat bagus, skuat yang sangat baik, untuk memenangkan gelar liga, mereka harus konsisten dan mereka bisa melakukannya," sambungnya.

Ketika berbicara tentang penampilan timnya sendiri, Benitez mengakui bahwa dia kehilangan kata-kata tentang bagaimana mereka bisa kalah dengan skor yang begitu telak. "Sulit untuk menjelaskan kapan kami kalah dalam pertandingan seperti yang kami alami saat ini," ujarnya. "Kami memulai dengan baik, kami memiliki peluang, kami tidak memanfaatkannya, tetapi kami berada dalam pertandingan melawan tim yang sangat bagus," sambungnya. ben/AFP/S-2