Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Rendah

The Fed Diprediksi Mulai Lepas Obligasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Lexingt on - Indeks harga konsumen (IHK) di Amerika Serikat (AS) pada Juli lalu hanya naik tipis yang dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan. Sementara komponen harga barang lainnya tercatat turun. Kondisi tersebut berpotensi menjadi pertimbangan bank sentral negara adidaya itu menunda kenaikan suku bunga hingga Desember 2017.

Sementara itu, pasar tenaga kerja membaik, sehingga pertumbuhan ekonomi bakal tumbuh lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu menimbulkan spekulasi di kalangan para analis kalau Federal Reserve bakal mengumumkan rencana untuk melepas portofolio obligasi pada pertemuan bulan depan. "Kami yakin Fed akan fokus pada neraca bulan September, sebelum kenaikan suku bunga sampai Desember.

Prospek inflasi tidak akan berubah drastis dalam waktu dekat," kata Ekonom IHS Markit di Lexington, Massachusetts, James Bohnaker, Sabtu (12/8). Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan IHK naik tipis 0,1 persen bulan lalu setelah tidak berubah di Juni. Itu mengerek kenaikan inflasi tahunan menjadi 1,7 persen, dari 1,6 persen di Juni.

Para ekonom memperkirakan inflasi naik 0,2 persen pada Juli, sehingga secara tahunan atau year on year/yoy tercatat 1,8 persen. Komponen volatile foods dan energi memicu harga naik 0,1 persen selama empat bulan berturut-turut. Sementara itu, inflasi inti naik jadi 1,7 persen secara yoy pada Juli.

Baca Juga :
Komoditas Andalan

Harga Produsen

Meskipun inflasi rendah karena penurunan harga di tingkat produsen pada Juli lalu, banyak ekonom meyakini bahwa The Fed sengaja menahan inflasi. Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen bulan lalu bahwa beberapa komponen yang memicu inflasi rendah seperti harga telepon genggam dan obat-obatan yang turun.

Harga telepon seluler sendiri terus menurun pada bulan Juli sebesar 0,3 persen. Harga surat utang pemerintah AS yang pada awalnya naik seusai rilis data inflasi, kembali terkoreksi setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyampaikan keinginan dan rencananya dengan Tiongkok untuk meredakan ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara.

bud/Rtr/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top