Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

The Cure Tutup Festival Glastonsbury

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

The Cure menjadikan pertunjukan di Pryramid Stage pada Minggu (30/6) waktu setempat, sebagai headline Festival musik terbesar di Eropa, Glatonsburry. Dengan panggung yang relatif sederhana dan spontan, The Cure memberi apa yang sejujurnya dibutuhkan oleh glastonbury.

Media utama Inggris, The Guardians, memuji penampilan The Cure sebagai penampilan seorang bintang pop dunia paling elegan. Ada perasaan di mana kinerja Cure adalah kebalikan dari setiap kinerja utama lainnya di panggung Piramida akhir pekan ini, dari Miley Cyrus hingga Kylie Minogue . Dalam penampilan The Cure, tidak ada tamu istimewa, tidak ada banyak efek ledakan khusus namun tak ada perasaan khawatir tentang apa yang akan mereka pertunjukkan.

"Ada daya tarik bagi The Cure, khususnya vokalis Robert Smith - yang merupakan satu-satunya anggota asli band ini. Smith, pada usia 60, tahu bagaimana cara memimpin panggung di depan puluhan ribu penonton hanya dengan mikrofon di tangan," kata harian Telegraph, sebuah ungkapan yang mirip dengan yang ditulis oleh penulis The Guardians, Alezis Petridis.

Malam itu, Smith membuka penampilan dengan Friday I'm in Love yang langsung disambung dengan Close to Me dan The Caterpillar. Semua sepakat, meski tidak memberi kualitas vokal yang sempurna, namun Smith menyorongkan sebuah performent sublim yang dibutuhkan oleh penggemar.

Sebagian besar ungkapan di media sosial juga mengungkapkan kekaguman pada dua jam musik yang indah, yang ditampilkan dengan sempurna oleh The Cure, orang-orang yang benar-benar mencintai apa yang mereka lakukan.

Pada satu titik, Smith mengatakan kepada hadirin, dalam momen pidato yang langka, "Saya sudah di sini sepanjang akhir pekan. Panas dan sangat menyenangkan. Aneh rasanya menjadi bagian dari ini semua."

Pendiri dan penyelenggara Glastonbury Michael Eavis, bersama dengan co-organizer dan putri bungsunya Emily Eavis, tidak diragukan lagi tahu apa yang mereka lakukan dengan para penampil mereka. Selama tiga hari, festival ini benar-benar telah memberikan segalanya yang ditutup dengan sempurna oleh The Cure.

"Glastonbury telah berevolusi dari semata-mata tentang musik, menjadi kiblat politik dan budaya yang indah yang kita semua kenal dan cintai. Tetapi ada sesuatu yang luar biasa, yakni melihat bakat abadi yang mengembalikan Glasto ke akarnya: musik yang murni cemerlang," sebut harian Telegraph. YK/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top