“The Blues" Tetap Fokus

LILLE - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, memuji para pemainnya karena tetap fokus di tengah ketidakpastian tentang masa depan klub. The Blues memastikan melaju ke perempat final Liga Champions dan capaian ini membuat lawan jelas ingin mengindarinya.

Juara bertahan Liga Champions itu bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan tuan rumah Lille 2-1 di Prancis utara, Kamis (17/3) dini hari WIB. Chelsea memenangkan pertandingan babak 16 besar dengan agregat 4-1. Christian Pulisic dan kapten Cesar Azpilicueta mencetak gol pada laga leg kedua.

Kemenangan itu diraih pada hari yang sama ketika keluarga Ricketts, pemilik tim Major League Baseball Chicago Cubs, memimpin konsorsium yang ingin membeli Chelsea. Sementara atlet-atletik Inggris Sebastian Coe mengumumkan keterlibatannya sebagai saingan dalam tawaran pengambilalihan The Blues.

Terdampak sanksi oleh pemerintah Inggris yang dikenakan kepada pemilik klub, triliuner Russia Roman Abramovich, juga dilaporkan pada hari Rabu oleh Sky Sports bahwa ada sanksi dari UE, berarti Chelsea tidak dapat menjual tiket untuk pertandingan kandang Liga Champions berikutnya.

Jika dikonfirmasi, itu berarti Chelsea bermain tanpa penonton pada laga Eropa di Stamford Bridge. "Terima kasih telah merusak malam saya," ujar Tuchel ketika itu disampaikan kepadanya saat berbicara kepada media di Stade Pierre-Mauroy.

"Bisakah membicarakannya ketika sudah dikonfirmasi? Mari kita lihat. Hari ini saya senang kami berada di delapan besar," sambungnya.

Chelsea kini telah memainkan lima pertandingan sejak Abramovich menjual klub itu pada 2 Maret dan memenangkan keseluruhan laga tersebut.

Sejak kalah 0-1 dari Manchester City pada pertengahan Januari, tim asuhan Tuchel baru sekali kalah lewat adu penalti dari Liverpool di final Piala Liga.

"Chelsea sangat jelas apa yang dituntut dari setiap karyawan dan dari setiap pemain - mainkan peran Anda hingga batasnya, jalani dengan tanggung jawab," tegas Tuchel ketika ditanya bagaimana dia dan tim asuhannya berhasil mempertahankan konsentrasi di tengah semua masalah dan kekacauan.

"Inilah semua tentang Chelsea yang mempertajam mentalitas kami serta mengeluarkan yang terbaik dari diri kami. Itu normal untuk melakukannya setiap hari dan karena mentalitas ini telah dibina selama bertahun-tahun," sambungnya.

"Itulah mengapa kami bisa tetap fokus dan menghasilkan kemenangan, seperti yang kami lakukan sekarang ketika keadaan di sekitar kami tidak pasti dan tidak stabil," tandasnya.

Tuchel mengakui bahwa Chelsea telah salah besar dalam mengajukan permintaan untuk pertandingan berikutnya, laga perempat final Piala FA tandang ke Middlesbrough pada hari Sabtu, untuk dimainkan secara tertutup.

Klub, yang hanya diizinkan beroperasi di bawah lisensi khusus, tidak dapat menjual tiket, dengan hanya pemegang tiket yang diizinkan untuk menghadiri pertandingan. "Biar saya katakan seperti ini, kami senang bermain di depan penonton dan saya tidak berpikir penonton lawan harus menanggung akibatnya," ujar pelatih asal Jerman itu.

"Itu bukan ide terbaik. Kami senang bermain di depan penonton dan saya senang itu ditolak," sambungnya.

Tebar Ancaman

Terlepas dari semua turbulensi, tim Tuchel akan berada dalam undian untuk perempat final Liga Champions. The Blues bakal bersaing bersama dengan sesama tim Liga Inggris seperti Liverpool dan Manchester City serta Real Madrid, Atletico Madrid, Villarreal, Bayern Muenchen, dan Benfica.

"Saya yakin kami menjadi tim yang tidak diinginkan siapa pun," ujar Tuchel. "Ini adalah langkah besar untuk melakukannya lagi dan lagi dan itulah mengapa kami berjuang untuk empat besar di liga terberat di dunia dan sekarang kami bertarung lagi bersama delapan tim teratas. Ini mengeluarkan yang terbaik dalam diri kami," tandasnya.ben/AFP/S-2