Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tetap Menjaga Kaki di Tanah

A   A   A   Pengaturan Font

Generasi emas Belgia diharapkan mampu melangkah jauh dan melupakan mimpi buruk Piala Eropa 2016.

ROSTOV - Dries Mertens telah memperingatkan Belgia terhadap bahaya berpuas diri saat mereka bersiap menghadapi Jepang, Senin atau Selasa (3/7) dini hari WIB. Jika menang, Belgia kemungkinan akan bertemu Brasil di perempat final.

Tim Belgia telah muncul sebagai "kuda hitam" di Piala Dunia kali ini. Dengan pemain "Generasi Emas" mereka akan berjuang untuk terus melangkah di babak sistem gugur.

Tim asuhan Roberto Martinez mengalahkan Inggris 1-0 dalam pertandingan terakhir mereka di Grup G. Hasil itu membuat mereka memuncaki grup dan akan berhadapan dengan Jepang di babak 16 besar.

Tapi Mertens mengatakan tim berjuluk "Setan Merah" itu harus waspada terhadap kemungkinan pengulangan perempat final Piala Eropa 2016. Saat itu mereka tersingkir oleh kekalahan 1-3 dari Wales meski lebih difavoritkan untuk melaju.

"Saya ingat pertandingan melawan Wales," ujar Mertens. "Semua orang mengira kami akan melaju dan tidak memiliki masalah. Dan kemudian tiba-tiba, kami tersingkir dari turnamen," sambungnya.

"Kami tidak akan meremehkan Jepang karena mereka memiliki tim yang kuat. Jika mereka sampai sejauh ini, itu berarti mereka adalah tim yang bagus," tandasnya.

Setelah membuat Sembilan rotasi dalam kemenangan Kamis lalu atas Inggris, Martinez diharapkan untuk kembali ke starting line-up yang tampil mengesankan pada kemenangan atas Panama dan Tunisia.

Dengan sembilan gol sejauh ini di Russia, Belgia adalah tim dengan koleksi gol terbanyak. Striker Romelu Lukaku telah mengoleksi empat gol dengan masing-masing menjaringkan bola dua kali pada laga melawan Tunisia dan Panama di babak grup.

Bintang Manchester United akan kembali dimainkan menghadapi Jepang setelah absen dalam kemenangan atas Inggris karena benturan di pergelangan kaki.

Martinez memiliki semua pemainnya sesuai harapan untuk meningkatkan performa terbaik mereka di putaran final Piala Dunia, 32 tahun setelah mencapai semifinal di Meksiko 1986.

Bek Barcelona Thomas Vermaelen, 32, yang bermain selama 76 menit melawan Inggris, telah membuktikan dia pulih dari cedera paha yang dideritanya bulan lalu. Bek tengah Manchester City, Vincent Kompany, yang juga berusia 32 tahun dan menggantikan Vermaelen saat melawan "The Three Lions", bisa memaksa masuk ke tim utama setelah pulih dari cedera pangkal paha.

Sejarah Jepang

Di sisi lain, Jepang akan berupaya membuat sejarah dengan mencapai perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Tim berjuluk "Samurai Biru" itu telah mencapai babak 16 besar dua kali sebelumnya, pada tahun 2002 dan 2010, tetapi pada selalu tersingkir pada rintangan pertama.

Jepang mengalami kritik pedas setelah pertandingan grup terakhir mereka. Saat itu Jepang memainkan sepakbola negatif dalam kekalahan 0-1 dari Polandia. Hal itu dilakukan agar mereka bisa melaju ke babak sistem gugur lewat catatan fair play. Jepang berhasil melaju karena mengoleksi kartu kuning lebih sedikit dari Senegal.

Mantan pemain tim nasional Inggris Phil Neville menggambarkan permainan Jepang itu sebagai hal memalukan. Tapi pelatih Akira Nishino dan pemain senior Jepang membela taktik itu.

"Tentu saja, itu tidak terlihat terlalu bagus pada akhirnya, ketika para fans mengejek. Tapi bagi kami yang paling penting adalah kami melaju," ujar bek Gotoku Sakai.

Kapten Jepang Makoto Hasebe mengakui itu adalah hal yang aneh. "Itu adalah perasaan yang aneh, tapi saya pikir kami melakukan segalanya dengan benar," ucapnya.

Nishino, 63, telah membuat catatan bagus setelah membawa "Samurai Biru" ke babak sistem gugur karena dia baru saja menggantikan pendahulunya Vahid Halilhodzic d i p e c a t pada bulan April. ben/ AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top