Tertekan Sentimen Penguatan Dollar AS
JAKARTA - Dollar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (3/6) waktu New York, Amerika Serikat atau Sabtu (4/6) pagi WIB, setelah peningkatan data tenaga kerja di Negeri Paman Sam. Namun, penguatan dollar AS tersebut berpotensi membatasi pergerakan rupiah ke zona positif pada awal pekan ini.
laporan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat dapat menjaga Federal Reserve (Fed) pada jalur agresif kenaikan suku bunga.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data penggajian non-pertanian (Non-Farm Payrolls/NFP) di AS meningkat 390.000 pekerjaan bulan lalu, di atas ekspektasi pasar sebesar 325.000 pekerjaan.
Indeks dollar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,4 persen pada 102,16 setelah naik setinggi 102,22 menyusul laporan pekerjaan. Untuk minggu ini, indeks naik sekitar 0,5 persen.
"Kami memiliki angka nonfarm payrolls yang cukup solid. Data pekerjaan yang kuat mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga tambahan memasuki paruh kedua tahun ini," kata Pialang Mata Uang Senior Silicon Valley Bank Minh Trang, di Santa Clara, California.
Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan lalu masih melanjutkan penguatan pada hari sebelumnya. Rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,33 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.433 rupiah per dollar AS.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya