Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tersinggung, Kerajaan Thailand Protes Iklan E-Commerce Mirip Anggota Keluarga Istana

Foto : istimewa

Keluarga Kerajaan Thailand

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Thailand memperingatkan para pembuat konten setelah seorang pemengaruh membuat iklan e-commerceyang menyinggung anggota Kerajaan Thailand.

"Kami memperingatkan pengiklan, pemengaruh dan pembuat konten untuk berhati-hati ketika membawakan konten atau promosi yang berhubungan dengan penampilan atau individu institusi ini, yang dipuja dan dicintai rakyat Thailand," kata juru bicara pemerintah Thailand, Thanakorn Wangboonkongchana, dikutip dari Reuters, Minggu.

Thanakorn menyatakan konten seperti ini berisiko merusak reputasi merk.

"Ini tidak pantas dan tidak hanya meresahkan rakyat Thailand, tapi, juga menghancurkan citra dan reputasi merk. Ini juga bisa melanggar undang-undang," kata Thanakorn.

Video promosi untuk diskon 5 Mei di e-commerce Lazada menampilkan seorang perempuan memakai baju tradisional Thailand duduk di kursi roda, dia berperan sebagai ibu pemengaruh (influencer) Aniwat "Nara" Prathumtin. Video tersebut sudah diturunkan.

Anggota Kerjaaan Thailand memprotes iklan tersebut karena perempuan di kursi roda dianggap sebagai referensi terselubung salah satu anggota kerajaan.

Video tersebut tidak menggunakan bahasa yang digunakan anggota kerajaan atau menyebutkan salah satu anggota kerajaan.

Nara, dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook, mengatakan video tersebut adalah parodi sinetron terkenal Thailand. Dia juga mengatakan bahwa persepsi menghina kerajaan adalah "semua dalam imajinasi Anda".

Lazada dalam keterangan tertulis meminta maaf atas "kerusakan emosional" yang disebabkan video tersebut dan bahwa mereka semestinya berhati-hati.

Kejadian seperti ini juga terjadi pada April Mop, seorang staf maskapai murah Thai Vietjet Air mencuit rute penerbangan baru ke Munich. Anggota kerajaan marah karena merasa itu adalah olok-olok soal Raja Thailand pernah menghabiskan waktu di Jerman.

Maskapai tersebut akhirnya meminta maaf.

Undang-undang di Thailand melarang penghinaan terhadap Raja Maha Vajiralongkorn dan anggota keluarga kerajaan.

Pencemaran nama baik, penghinaan dan ancaman terhadap sang raja bisa berujung bui selama 15 tahun.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top