Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengadaan Alutsista - Pengembangan Industri Pertahanan Nasional Menuju Kemandirian

Terobosan Besar PT PAL Bisa Produksi Kapal Selam

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kerja keras jajaran PT PAL Indonesia kini membuahkan karya monumental dengan hasil satu terobosan besar berhasil memproduksi kapal selam sendiri.

SURABAYA - Keberhasilan PT PAL membuat kapal selam KRI Alugoro-405 merupakan terobosan besar dalam industri pertahanan nasional. Hal itu ditandai dengan kepercayaan pihak prinsipal yakni Daewoo Shipbuilding Marine and Emgineering (DSME) dari Korea Selatan yang bersedia melakukan transfer teknologi ke PT PAL.

"DSME selaku kontraktor utama telah memberi kepercayaan transfer teknologi dalam rangka meningkatkan kapasitas PT PAL Indonesia, secara gradual. Pada gilirannya nanti mampu membuat kapal selam nasional secara mandiri," kata Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, pada peluncuran dan penamaan kapal selam pertama buatan dalam negeri, di Dermaga Fasilitas Kapal Selam, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/4).

Untuk penamaan kapal selam kelas Chang Bogo bermesin disel elektrik tersebut dilakukan Nora Ryamizard Ryacudu sebagai "Ibu Kapal Selam" sesuai tradisi TNI Angkatan Laut. KRI Alugoro-405 merupakan kapal selam ketigayang dibangun dengan skema alih teknologi antara PT PAL selaku industri pertahanan dalam negeri dan DSME.

Menurut Menhan, pengembangan industri pertahanan nasional menuju kemandirian adalah bagian integral dari upaya pemenuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Semua itu dilakukan guna memperkuat postur pertahanan negara dalam mengantisipasi berbagai dimensi ancaman yang nyata maupun yang tidak tampak, yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan NKRI.

"Kapal selam Alugoro merupakan alutsista modern berteknologi canggih. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat kemampuan jajaran TNI Angkatan Laut, yang memiliki tanggung jawab besar menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Ini semua mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kapasitas menuju kemandirian industri pertahanan nasional," ujar Menhan.

Naik Peringkat

Ryamizard menambahkan kekuatan pertahanan RI telah naik 9 peringkat dari urutan 19 besar dunia, kini 10. Dengan kehadiran kapal selam buatan PT PAL dan DSME tersebut, akan lebih meningkatkan efek penggentar dari daya tempur, yang akan ikut diperhitungkan di kawasan ASEAN dan dunia. Bagi bangsa Indonesia, samudera memiliki arti penting secara historis dan geopolitik, karena sebagai bangsa pelaut, ekonomi Indonesia sebagian besar berasal dari sumber daya maritim.

"Saat ini, Indonesia berada di pusat gravitasi ekonomi dan politik dunia, sebagai titik tumpu atau poros lautan dunia. Sebagai kepulauan terbesar di dunia dan kaya akan sumber daya ikan, gas, dan minyak, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, berkeinginan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Di laut justru kita jaya," tandasnya.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh, menambahkan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas pembuatan kapal selam PT PAL didanai oleh anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 1,5 triliun rupiah, dari pengajuan 2,5 triliun rupiah pada 2013.

SB/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top