Terobos Ganjil-genap Denda Rp500 Ribu
Papan penanda wilayah ganjil genap di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin.
“Indikator menilai kebijakan itu efektif atau tidak dari kinerja lalu lintas. (Pada saat PSBB transisi diterapkan) volume lalu lintas justru meningkat tajam. Artinya pengaturan di hulu (pembatasan jumlah pegawai di kantor) kurang efektif,†kata Syafrin.
Ia juga menyampaikan jika penerapan ganjil genap di masa pandemi ini bukan untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum namun untuk menurunkan mobilitas penduduk yang seringkali ditemukan melakukan perjalanan yang tidak memiliki urgensi.
“Ganjil Genap ini juga menjadi peringatan kepada warga Jakarta khususnya dan Jabodetabek, secara umum bahwa kita saat ini belum selesai dengan pandemi Covid-19, kita masih di tengah- tengah pandemi walaupun namanya pelaksaan PSBB transisi,†tegas
Sistem ganjil genap merupakan kebijakan kedua untuk membatasi mobilitas warga setelah sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang berfungsi membatasi pendatang dari luar wikayah Jakarta.
Syafrin mengingatkan peÂkerja kantoran agar memaÂtuhi jadwal work from hoÂme (WFH) atau berkerja dari ruÂmah yang sudah ditetapkan atasan masing-masing. SyaÂfrin mewanti-wanti soal WFH itu mengingat masih tingginya voÂlume kendaraan di jalan-jalan DKI Jakarta selama PemÂbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya