Ternyata Lele Miliki Nutrisi yang Baik untuk Cegah Stunting
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo (kanan) berdiskusi dengan seorang kader pada acara Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan untuk Menyukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (7/7/2024).
Foto: ANTARA/HO-BKKBNJakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),Hasto Wardoyo menyebut bahwa ikan lee memiliki nutrisi yang baik untuk mencegah stunting.
"Jangan malu makan lele, karena kandungan nutrisi pada lele lebih baik daripada daging sapi. Lele protein hewani, sapi juga. Lele ada DHA, omega 3, EPA (asam lemak untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah). Itu tidak ada di daging sapi," kata Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Hasto menyampaikan pernyataan tersebut pada acara Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan untuk Menyukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (7/7).
Ia menyoroti data tingkat kecerdasan negara-negara di dunia dariWorld Population Reviewtahun 2022, yang menyatakan bahwa rata-rata IQ orang Indonesia masih rendah, sehingga asupan protein hewani sangat dibutuhkan untuk mengatasinya.
"IQ Indonesia urutan ke-130 di dunia. Protein hewaninya kurang, yang membuat cerdas otak kita supaya tidak stunting itu protein hewani," ucapnya.
Hasto juga mengingatkan bahwa stunting pasti pendek, tetapi pendek belum tentu stunting. "Stunting itu pendek plus otaknya tidak cerdas," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Magelang MMansyur mengemukakan prevalensi stunting di Kota Magelang tahun 2023 mengalami peningkatan 1,5 persen berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
"Prevalensi stunting Kota Magelang 15,4 persen, dan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 13,9 persen. Jika dilihat dari hasil penimbangan serentak di Kota Magelang tahun 2023, stunting di angka 10,4 persen," katanya.
Ia menyampaikan berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan bayi yang dilakukan serentak di seluruh posyandu Kota Magelang, cenderung turun dibandingkan SSGI 2022 maupun SKI 2023. Hasil capaian tersebut akan dimasukkan ke Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Menurutnya, permasalahan stunting yang kompleks perlu ditangani secara konvergen di semua tingkatan atau lini.
"Masih terus menjadi fokus bagi kami untuk mengatasi permasalahan yang menyertainya. Dari permasalahan tersebut muncul inovasi yang digagas para emak-emak Magelang untuk mencegah stunting," paparnya.
Inovasi tersebut, lanjut Mansyur, datang dari Ketua TP PKK Kota Magelang yang memiliki inovasi dengan sebutan Ceting Emas (Cegah stunting emak-emak Magelang Sehat). Inovasi tersebut dikembangkan dengan kolaborasi lintas sektor antarpemangku kepentingan.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Mayoritas Wilayah NTT Berpotensi Hujan Lebat hingga 17 Januari
- Kapolri Sigit tegaskan komitmen dukung kesetaraan gender
- Guna Jaga Inflasi, BI Komitmen Perkuat Efektivitas Kebijakan Moneter
- Batam Imbau Nelayan Waspada Buaya Lepas di Perairan
- Kepulauan Seribu rencanakan bangun tiga tanggul untuk cegah abrasi