Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ternyata Jenderal Bintang Empat TNI AD Legendaris Ini Sempat Jadi Prajurit Angkatan Laut

Foto : Istimewa

Jenderal M Jusuf.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ternyata jenderal bintang empat TNI AD legendaris ini sempat jadi prajurit Angkatan Laut. Siapa dia?

Dia tak lain adalah Jenderal M Jusuf, Panglima TNI legendaris. Jenderal M Jusuf semasa memegang jabatan Panglima TNI yang kala itu masih bernama ABRI dikenal sebagai jenderal yang dekat dengan para prajuritnya. Selama jadi orang nomor satu di TNI, Jenderal M Jusuf nyaris tak pernah duduk manis di markas besarnya.

Agenda kerjanya selalu dipenuhi dengan kunjungan ke barak-barak pasukan. Tak kenal lelah, ia datangi barak-barak prajurit untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan. Karena itu pula, ia dekat dengan para prajuritnya, terutama para prajurit berpangkat rendah.

Nah, ada satu fakta menarik tentang sosok Panglima TNI legendaris ini. Rupanya, sebelum berkarir di Angkatan Darat, Jenderal M Jusuf itu sempat jadi prajurit TNI Angkatan Laut.

Ia kala itu, mulai merintis karir militernya dengan menjadi ajudan dari Angkatan Laut Letnan Kolonel Kahar Muzakkar di Angkatan Laut ke-10. Ia juga sempat tercatat jadi Staf Komando kantor pusat di Yogyakarta. Seperti diketahui, Jusuf dan Kahar Muzakkar akhirnya bersebrangan jalan.

Kahar ikut memberontak pada pemerintah dengan bergabung bersama kelompok DI/TII pimpinan Kartosuwiryo. Dan yang menarik, M Jusuf adalah perwira yang memimpin penumpasan pemberontakan yang digerakkan mantan atasannya itu.

Kemudian, pada tahun 1949, Jusuf pindah ke ke Angkatan Darat. Di Angkatan Darat, pertama kali dia ditempatkan di bagian Polisi Militer. Sebelum kemudian menjadi anggota Komisi Militer Indonesia Timur.

Lalu, pada tahun 1950, Jusuf menjadi ajudan Kolonel Alexander Evert Kawilarang yang kala itu menjabat sebagai Panglima KO-TT VII/Wirabuana. Bersama Kawilarang juga, Jusuf ikut memadamkan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).

Jenderal M Jusuf atau Jenderal Andi Muhammad Jusuf lahir di Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1928. Dari tahun 1953 sampai 1954, Jusuf dipercaya jadiKepala Staf Resimen Infanteri (RI).

Lalu jadiAsisten II (Operasi) TT-VII/Wirabuana di Makassar. Jabatan ini dipegangnya dari tahun 1955 sampai dengan 1956. Pada bulan Oktober 1956, Jusuf diangkat jadi Kepala Komando Reserve Umum (KRU) dengan pangkat Mayor. Lalu ditugaskan jadi Kepala Staf Resimen Hasanuddin (RI-Hasanuddin) di Pare-pare Sulsel.

Saat berpangkat Letkol beberapa jabatan sempat dipegang Jusuf antara lain sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDM-SST) di Makassar dan Panglima KDM-SST pada Oktober 1959.

Lalu pangkatnya naik jadi Kolonel. Saat sudah menyandang pangkat Kolonel, Jusuf diangkat jadi Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di Makassar. Ia jadi Pangdam Hasanuddin dari tahun1960-1964.

Jusuf sempat jadi Menteri Perindustrian Ringan di Kabinet Dwikora I. Ia jadi menteri dari tanggal 27 Agustus 1964 sampai 21 Februari 1966. Setelah itu kembali dipercaya jadi Menteri Perindustrian Dasar di Kabinet Dwikora II, Menteri Perindustrian Dasar di Kabinet Dwikora III, Menteri Perindustrian Dasar dan Menengah di Kabinet Ampera I dan Menteri Perindustrian di Kabinet Pembangunan I dari tahun1968 sampai dengan 1973.

Pada tahun 1978, Presiden Soeharto membuat kejutan, mengangkat M Jusuf jadi Menhankam/Panglima ABRI dalam Kabinet Pembangunan III. Padahal ketika itu, Jusuf sudah lama dikaryakan di jabatan sipil. Meski masih berstatus perwira aktif.

Jenderal M Jusuf jadi Menhankam/Panglima ABRI menggantikan Jenderal M Panggabean. Jenderal kelahiran tanah Bugis ini jadi orang nomor satu di TNI dari tanggal 29 Maret 1978 sampai 19 Maret 1983. Pada8 September 2004, Jenderal M Jusuf berpulang. Dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top