Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ternyata Ini Penyebab Berkurangnya Oksigen Medis, Setelah Ada Penjelasan dari Wakil Wali Kota Bandung

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

A   A   A   Pengaturan Font

Bandung - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan kurangnya stok oksigen di tengah masyarakat disebabkan karena adanya panic buying (beli karena panik) di tengah kasus COVID-19 yang meningkat.

Menurutnya, skema pasokan oksigen saat ini sudah benar dengan 90 persen suplai untuk kebutuhan medis dan 10 persen untuk masyarakat. Namun, ia melihat kini timbul kepanikan di masyarakat untuk membeli oksigen.

"Ya, jadi masyarakatpanic buying aja, ada yang tiba-tiba beli tabung (oksigen), padahal dia belum membutuhkan," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Selain itu, sejumlah rumah sakit pun menutup sementara layanan di Instansi Gawat Darurat (IGD) khusus COVID-19 karena stok oksigen yang semakin menipis.

Dia menilai para penyedia tabung oksigen memiliki batas kemampuan produksi. Untuk itu ia mendorong agar para penyedia tersebut meningkatkan kapasitas produksinya agar menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

"Kekurangan oksigen itu karena banyak ledakan orang bersamaan datang ke IGD,, sementara fasilitas kesehatan segitu-gitu aja, tenaga kesehatanmalah mungkin berkurang," kata Yana.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang tidak terlalu bergejala agar tidak langsung berangkat menuju rumah sakit agar meminimalisir adanya ledakan pasien di rumah sakit.

"Jadi itu yang mungkin membuat fasilitas kesehatan jadi kelebihan kapasitas," kata Yana.

Istilah panic buying sendiri adalah sebuah fenomena saat banyak masyarakat yang secara berlebihan membeli suatu produk atau kebutuhan karena dipicu adanya kekhawatiran akan sesuatu yang sedang atau akan terjadi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top