Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Terkubur 48.500 Tahun, Virus Zombie Menular Kembali Dihidupkan

Foto : India.post

Ilustrasi virus.

A   A   A   Pengaturan Font

Para ilmuwan dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis melaporkan penemuan "virus zombie" atau "zombie viruses", menghidupkan kembali sejumlah "virus zombie" yang telah terperangkap di permafrost Siberia, Rusia selama ribuan tahun.

Setidaknya ada 13 virus zombie dari sampel permafrost yang merupakan ibun abadi atau tanah beku abadi, lapisan tanah beku yang berada di bawah suhu 0°C selama beberapa tahun.

Salah satu dari virus yang ditemukan bahkan tetap menular setelah lebih dari 48.500 tahun di lapisan es yang dalam.

Saat ini, para peneliti tengah melakukan studi lanjutan terhadap virus zombie ini, yang telah diberi nama Pandoravirus yedoma. Sebuah nama yang diambil berdasarkan jenis tanah permafrost ditemukannya virus itu beserta ukurannya.

Studi lanjutan diperlukan untuk menilai tingkat bahaya yang dapat terjadi atas menyebarnya risiko virus di permafrost karena perubahan iklim menyebabkan tanah beku ini mencair.

Penemuan tersebut juga menghadirkan potensi ancaman yang sangat serius dan memprihatinkan bagi planet ini.

Pasalnya, bahan kimia dan bakteri yang terkunci di permafrost dapat dilepaskan saat es mencair. Ini menjadi lebih umum sebagai akibat dari perubahan iklim, dan mungkin memicu pelepasan lebih banyak "virus zombie" yang tidak kita sadari.

"Karena pemanasan iklim, permafrost yang mencair melepaskan bahan organik yang membeku hingga satu juta tahun, sebagian besar terurai menjadi karbon dioksida dan metana, yang semakin meningkatkan efek rumah kaca," tulis penelitian tersebut.

Sementara, ahli virologi Eric Delwart dari University of California, Amerika, mengatakan penemuan virus zombie ini hanyalah permulaan untuk mengeksplorasi apa yang tersembunyi di bawah permafrost.

Meskipun Delwart tidak terlibat dalam penelitian ini, dia memiliki banyak

"Jika penulis benar-benar mengisolasi virus hidup dari permafrost kuno, kemungkinan virus mamalia yang lebih kecil dan lebih sederhana juga akan bertahan dalam keadaan beku selama ribuan tahun," kata Delwart yang berpengalaman menghidupkan kembali virus dari tumbuhan purba, seperti dikutip dari Science Alert.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top