Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terkuak Sudah Harga Pertamax dan Pertalite Sebenarnya, Tak Disangka Seharusnya Pertamax Lebih Murah, Ini Penyebabnya!

Foto : Pertaminaretail.com
A   A   A   Pengaturan Font

Pertamina telah menjelaskan roadmap bahan bakar minyak (BBM) bensin yang diberikan subsidi memungkinkan ditetapkan pada Pertamax (RON 92) setelah berlaku saat ini bagi Pertalite (RON 90).

"Subsidi BBM ada roadmap, dulu yang disubsidi Premium [RON 88] maka masyarakat pindah ke Pertalite karena lebih tinggi (RON-nya), sehingga emisinya bisa kita kurangi, sekarang yang disubsidi RON 90, itu pengurangan karbon emisinya besar," kata Nicke di DPR, Rabu (6/7).

Pertalite ditetapkan menjadi BBM subsidi pemerintah menggantikan Premium melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal tersebut berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang JBKP pada tanggal 10 Maret 2022.

Pertamina hingga saat ini terus dan masih berusah untuk tetap mengalokasikan Pertalite sebagai BBM subsidi ke target masyarakat miskin dan rentan kemiskinan agar dapat mengakses BBM harga terjangkau.

Tidak hanya itu Pertamina mengatakan 80 persen BBM subsidi selama ini dinikmati masyarakat dengan tingkat kesejahteraan menengah atas.

"Roadmap pemerintah paling baik mensubsidi bahan bakar ramah lingkungan sesuai target net zero emission 2060. Maka roadmap berikutnya yang disubsidi adalah Pertamax. Ada roadmap tahapannya, kan tidak bisa serta merta pindah. Ini kita lakukan bertahap," katanya.

Penurunan nilai minyak mentah secara global turut mempengaruhi harga bahan bakar minyak dan elpiji di Indonesia.

"Kalau kita melihat harga keekonomian dengan peningkatan harga minyak dan gas ini juga meningkat tajam," kata Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Hal itu dikatakannya pada Rapat Dengar Pendapat atau RDP dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Formulasi perhitungan Pertamina pada Juli menjelaskan, Solar yang dijual dengan harga Rp5.150 per liter seharusnya memiliki harga Rp18.150 per liter.

Untuk Pertalite, harganya seharusnya Rp18.150 per liter. Namun, Pertamina menjual Pertalite Rp7.650 per liter, sehingga setiap liter Pertalite yang dibeli oleh masyarakat mendapatkan subsidi Rp9.550 per liter dari pemerintah.

Bahkan, untuk BBM non subsidi,Pertamax memiliki harga ekonomi Rp17.950 per liter. Pertamina masih mematok harga Pertamax Rp12.500 per liter, sedangkan perusahaan kompetitor sudah menetapkan harga produk sekitar Rp17.000 per liter.

"Kami masih menahan harga Pertamax Rp12.500 per liter karena kami juga pahami kalau Pertamax naik setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi. Kondisi ini tentu akan menambah beban negara," kata Nicke.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top