Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Terjadi Lagi! Gara-gara Ikuti Tren Tiktok, Tangan Bocah Ini Harus Dioperasi

Foto : Wales On Line

Kondisi tangan bocah 10 tahun usai ikuti trend tiktok yang konyol hingga harus dioperasi

A   A   A   Pengaturan Font

Pelajar berusia 10 tahun asal Inggris harus menjalani operasi pada tangan setelah ikuti trend Tiktok menyesatkan. Bocah yang saat kejadian sedang menginap di rumah temannya kemudian iseng untuk mencoba trend tiktok menyemprotkan kaleng berisi deodorant ke tangannya dalam 10 detik. Sedangkan, temannya diketahui hanya menyemprotkan selama beberapa detik.

Trend yang melibatkan penggunaan deodorant konon membuat tangan terasa sedingin es tapi ternyata hal itu menjadi malapetaka. Sang ibu yang ketakutan menyebut kejadian ini sebagai 10 detik kebodohan.

"10 detik kebodohan telah membuatnya menderita selama dua tahun," ucap Ibu bocah tersebut, seperti yang dilansir dari Mirror.

Awalnya, sang ibu mencoba merawat luka bakar yang diderita anaknya di rumah. Tetapi selama 24 jam tak ada tanda-tanda perubahan yang berarti. Keluarga akhirnya membawa ke rumah sakit pada keesokan harinya.

Menurut tim dokter, pemulihan luka bakar akan memakan waktu 18 bulan hingga 2 tahun lamanya. Dokter juga merujuk pasien ke tim bedah plastik untuk tindakan operasi plastik.

"Mereka hanya bermain-main dengan kaleng deodorant, Saya tidak percaya ketika saya melihat tangannya, saya tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Dia pada dasarnya membuat dirinya kedinginan," ujar sang Ibu tak percaya.

Menurut penuturan sang Ibu, bila terkena sinar matahari, luka tersebut akan memberikan efek terbakar yang luar biasa. Sang buah hati bahkan pernah terjun ke kolam renang akibat tak kuasa melalui musim panas dengan kondisi tangan yang menghawatirkan tersebut.

Pasca kejadian itu, Ibu gadis tersebut memperingatkan para orang tua agar tidak mengikuti trend konyol semacam ini.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Padnya Meisra Diliana

Komentar

Komentar
()

Top