Terdampak Invasi Rusia dan Ukraina, Jepang Berjanji Akan Bantu Afrika Hingga $30 miliar

Jepang akan menjanjikan sekitar $30 miliar bantuan untuk pembangunan Afrika pada konferensi yang akan diadakan di Tunisia akhir pekan ini.

Kabar tersebut seperti yang dilansirkan oleh media Jepang atau harian Sankei Shimbun yang melaporkan pada hari Jumat, (26/08).

Bantuan yang akan dipusatkan pada pengembangan sumber daya manusia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, akan diumumkan pada Konferensi Internasional Tokyo tentang Pembangunan Afrika (TICAD) oleh Perdana Menteri Fumio Kishida.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengambil bagian dalam konferensi online sejak ia pulih dari COVID-19, harian Sankei Shimbun menambahkan.

Reuters mengatakan hingga saat ini pemerintah tidak segera dapat dimintai komentar atas laporan tersebut.

Topik lain akan mencakup ketahanan pangan untuk Afrika setelah invasi Rusia ke Ukraina serta perubahan iklim dan promosi bisnis ramah lingkungan. Informasi tersebut seperti yang dikatakan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, pada Rabu yang lalu (24/08).

Konferensi Internasional Tokyo tentang Pembangunan Afrika atau TICAD ke delapan adalah yang pertama sejak tahun 2019 dan hanya yang kedua diadakan di Afrika.

Konferensi Internasional Tokyo ini diselenggarakan bersama dengan organisasi dunia lainnya seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), Bank Dunia dan Komisi Uni Afrika (Africa Union).

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi telah dikabarkan akan menghadiri konferensi tersebut dan juga nantinya Yoshimasa Hayashi akan bertemu dengan mitranya dari Tunisia pada hari Jumat menjelang konferensi utama.