Terdampak Dollar Melemah
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat lanjutan di penutupan akhir pekan ini. Hal itu diperkirkan dollar AS diprediksi masih tertekan menyusul keputusan dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan moneternya.
Dollar AS bergerak melemah pada akhir perdagangan, Rabu (17/3) waktu New York, AS atau Kamis (18/3) pagi WIB, karena investor mencerna keputusan kebijakan terbaru The Fed menahan diri mengetatkan moneternya hingga 2023, bertentangan dengan ekspektasi pasar.
Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingganya, turun 0,5 persen menjadi 91,405 setelah pernyataan The Fed. Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (18/3/2021) sore, ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.410 rupiah per dollar AS.
"Penguatan rupiah didorong statement dovish dari The Fed. BI juga ada membantu," kata Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong di Jakarta, kemarin.
The Fed kembali menahan suku bunga acuan pada level 0-0,25 persen. Sementara, Bank Indonesia (BI) juga menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,5 persen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya