Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Eksplorasi Luar Angkasa

Terbentuk dari Bintang Raksasa Merah Bermassa Rendah

Foto : NASA; ESA; G. Illingworth
A   A   A   Pengaturan Font

Nebula Bumerang (Boomerang Nebula) adalah sebuah bintang raksasa merah kuno yang berada di ambang kematian. Pada kondisi ini, suhunya sangat dingin dan telah menjadi objek terdingin yang diketahui di jagat raya.

Nebula Bumerang (Boomerang Nebula) adalah sebuah bintang raksasa merah kuno yang berada di ambang kematian. Pada kondisi ini, suhunya sangat dingin dan telah menjadi objek terdingin yang diketahui di jagat raya.

Bagaimana bintang ini mampu menciptakan lingkungan yang jauh lebih dingin daripada suhu alami di luar angkasa telah menjadi misteri yang menarik selama lebih dari dua dekade. Jawabannya, menurut para astronom yang menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), kemungkinan adalah sebuah bintang kecil pendamping telah jatuh ke jantung bintang raksasa merah.

Bintang raksasa merah itu mengeluarkan sebagian besar materi dari bintang yang lebih besar sebagai aliran keluar ultra-dingin gas dan debu. Secara teori bintang ini adalah bintang raksasa terang bermassa rendah atau menengah (kira-kira 0,3 hingga 8 massa Matahari dalam fase akhir dari evolusi bintang.

Aliran keluar ini meluas begitu cepat sekitar 10 kali lebih cepat daripada yang bisa dihasilkan oleh sebuah bintang sehingga suhunya turun hingga kurang dari setengah derajat Kelvin (minus 458,5 derajat Fahrenheit). Nol derajat Kelvin dikenal sebagai nol mutlak, titik di mana semua gerak termodinamika berhenti.

Pengamatan ALMA memungkinkan para peneliti mengungkap misteri ini dengan memberi perhitungan akurat pertama mengenai luas, usia, massa, dan energi kinetik nebula. "Data baru ini menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar selubung bintang dari bintang raksasa merah masif telah terlempar ke luar angkasa dengan kecepatan yang jauh melebihi kemampuan bintang raksasa merah tunggal," kata Raghvendra Sahai, astronom di Jet Propulsion Laboratory NASA, di Pasadena, California, AS, dan penulis utama makalah yang muncul diAstrophysical Journal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top