Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terbebas dari Virus HIV setelah Transplantasi Stem Sel

Foto : ISTIMEWA

Timothy Ray Brown

A   A   A   Pengaturan Font

Seorang warga London, Inggris, diperkirakan berhasil bebas dari virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS setelah melakukan transplantasi stem sel. Dokter menyebutkan capaian tersebut merupakan keberhasilan kedua setelah "pasien Berlin".

Pasien pertama yang juga berhasil sembuh adalah Timothy Ray Brown, warga AS yang dirawat di Berlin, Jerman. Setelah 12 tahun pascatransplantasi stem sel, hingga kini Brown masih bebas dari HIV, dan menjadi satu-satunya orang yang dianggap telah benar-benar sembuh dari infeksi virus itu.

Transplantasi yang dilakukan pada Brown diketahui mengandung risiko dan pernah gagal pada pasien lain, serta sulit diterapkan untuk menyembuhkan jutaan orang lain yang telah terinfeksi. "Kasus ini menunjukkan bahwa kesembuhan Timothy Brown bukan kebetulan dan dapat dilakukan kembali," kata peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, Keith Jerome, di Seattle, Rabu (6/3).

Dia menambahkan, keberhasilan itu bisa mengarah pada pendekatan yang lebih sederhana yang dapat digunakan untuk menyembuhkan AIDS secara lebih luas. Keberhasilan tersebut telah diterbitkan secara daring oleh jurnal Nature, Selasa (5/3), dan dipresentasikan pada konferensi HIV, di Seattle, pada hari yang sama.

Saat presentasi, Brown hadir dan duduk di barisan paling depan. Dia mendapat tepuk tangan dari peserta konferensi dan sempat berjabat tangan dengan ketua peneliti dari University College London, Ravindra Gupta, yang mempresentasikan keberhasilan itu. Pasien dari London didiagnosis mengidap HIV pada 2003.

Sejak 2012, dia mulai menggunakan obat untuk mengendalikan infeksi. Dia menggunakan limfoma Hodgkin, dan setuju untuk melakukan transplantasi sel pada 2016 untuk mengobati kankernya. Menurut dokter, dengan donor yang tepat, kemungkinan pasien London telah mendapat bonus dari usaha pengobatan kankernya, yakni kemungkinan bebas dari HIV.

Dokter berhasil mendapatkan donor dengan mutasi gen yang memberikan resistensi alami terhadap HIV. "Ini adalah peristiwa yang mustahil, itu sebabnya jarang diteliti," kata Gupta. Transplantasi stem sel biasanya dilakukan dengan prosedur yang "keras", dimulai dengan kemoterapi untuk merusak sistem kekebalan tubuh, dan memberikan ruang bagi kekebalan yang baru. Cara ini juga dapat menimbulkan komplikasi.

Brown harus melakukan transplantasi stem sel kedua ketika penyakit leukemianya kambuh. Jika dibandingkan dengan Brown, pasien London memiliki bentuk kemoterapi yang lebih ringan sebelum tindakan transplantasi, tanpa proses radiasi, dan hanya menimbulkan reaksi ringan terhadap transplantasi.

"Ini adalah berita besar dan merupakan bagian dari teka-teki penyembuhan HIV," kata dokter asal Jerman yang merawat Brown, Gero Hutter.

AP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top