Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Musim Kemarau l Debit Air di Hulu Sungai Katulampa Menyusut hingga 2.500 Liter Per Detik

Terancam Kekeringan, Jakarta Akan Masuki Kemarau Panjang

Foto : ANTARA/Muhammad Iqbal

Cisadane Mengering | Warga beraktivitas di tengah sungai Cisadane yang mulai mengering di kawasan Pintu Air 10, Tangerang, Banten, Rabu (3/7). Kekeringan yang melanda sungai Cisadane sudah terjadi sejak satu bulan yang disebabkan musim kemarau.

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dodo Gunawan, menyebut memasuki bulan Juli hampir semua daerah di Tanah Air sudah mulai masuk musim kemarau.

JAKARTA - Dalam tiga bulan ke depan, Jakarta diprediksi tanpa hujan. Hal ini terjadi adanya fenomena El Nino yang akan mempengaruhi cuaca di Ibu Kota.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) DKI Jakarta, Andono Warih, menjelaskan kondisi tersebut ditemukan berdasarkan hasil rapat antara Pemprov DKI Jakarta dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ternyata sekarang lagi El Nino. Memasuki periode El Nino, prediksinya sampai tiga bulan ke depan akan panas terus nggak ada hujan," kata Andono, di Jakarta, Rabu (3/7)

Berdasarkan keterangan BMKG, Andono menyampaikan jika kondisi panas seperti ini maka partikel yang dihasilkan dari aktivitas kota seperti asap kendaraan menutup lapisan atmosfer, sehingga akan menyebabkan pencemaran udara.

Sementara itu, debit air Sungai Ciliwung menyusut, 330 hektare (Ha) sawah irigasi sepanjang Bogor, Depok, hingga Jakarta terancam kekeringan.

Kepala Pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman, memasuki akhir Juni debit air di hulu Sungai Katulampa sudah menyusut hingga 2.500 liter perdetik dari 3.000 liter perdetik dari awal Juni. "Ya, kalau enggak hujan terus ya kekeringan," kata Andi Sudirman.

Ciliwung Menyusut

Sementara itu, belasan kelurahan di Depok sudah mengalami kekeringan akibat dampak dari musim kemarau. Bahkan dalam dua pekan terakhir ini, sumur gali dan sumur bor warga kering.

Di RT 004/RW 002 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, sejak dua pekan silam sudah dilanda kekeringan. Begitu juga di RT 004/RW 03, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok. Sumur gali dan sumur bor warga di dua RW tersebut tidak mengeluarkan tetes air.

Di RW 002 dan RW 003, ada ratusan rumah tangga sudah kekeringan sumur gali dan bor sejak dua pekan. Para warga mengeluhkan air di rumahnya. Padahal, biasanya normal, tiba-tiba tidak ada sama sekali. "Dipancing-pancing juga airnya tidak bisa keluar," ujar Danudi Amin, warga Depok.

Danudi mengatakan kekeringan di wilayah tersebut diduga karena pengerjaan Tol Desari (Depok-Antasari). Menurut Danudi, awalnya lingkungan warga RW 002 dan RW 003 merupakan daerah resapan air.

Menurut dia, adanya penggalian tanah yang dilakukan Tol Desari terlalu dalam menyebabkan permukaan air tanah di kawasan tersebut turun. "Karena galian terlalu dalam membuat air tanah warga tidak keluar, bahkan kering," papar Danudi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dodo Gunawan, menyebut memasuki bulan Juli, hampir semua daerah di Tanah Air sudah mulai masuk musim kemarau. Dodo menuturkan, musim kemarau 2019 dipengaruhi fenomena El Nino, meski intensitasnya kecil. "Oleh karena itu, musim kemarau tahun 2019 akan terasa lebih kering dibandingkan 2018," kata Dodo.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal Hamzah, mengungkapkan waspada kekeringan di periode musim kemarau ini karena diprediksi kemarau tahun ini lebih kering dari tahun sebelumnya. "Daerah yang tahun lalu pada periode Juni, Juli dan Agustus terkena kekeringan, tahun ini harus lebih waspada lagi," pungkasnya.

Herizal Hamzah memperkirakan Indonesia, termasuk DKI Jakarta akan memasuki musim kemarau pada beberapa bulan mendatang Ibu Kota diprediksi mencapai suhu 35 derajat celcius pada musim kemarau. pin/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top