Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tenteng AK 47, Jenderal Baret Merah Ini Buru Pemberontak di Rimba Sulawesi

Foto : Istimewa

Letjen Sintong Panjaitan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sempat menyandang nama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), setelah itu Kopasandha, kini bernama Kopassus. Ini pasukan elit TNI AD. Reputasinya disejajarkan dengan pasukan elit dunia lainnya, semacam SAS Inggris atau Sayeret Matkal, pasukan elit Israel.

Salah satu prestasi Kopassus yang mendunia adalah saat pasukan ini berhasil membebaskan para penumpang pesawat Garuda yang disandera kelompok teroris di Bandara Don Muang, Thailand yang kemudian dikenal sebagai operasi Woyla.

Namun, jejak kiprah Korps Baret Merah ini tak hanya saat bebaskan sandera. Namun hampir seluruh palagan di Tanah Air, ada jejak pasukan ini. Kembali ke peristiwa Woyla, komandan pasukan Kopassus yang memimpin pembebasan sandera adalah Sintong Panjaitan.

Ia pensiun terakhir dengan pangkat Letjen. Jejak Sintong, tak hanya dalam peristiwa Woyla. Tapi, ia juga pernah diterjunkan untuk memburu kelompok pemberontak Kahar Muzakkar. Kahar sendiri sebenarnya bekas perwira TNI, tapi kemudian memutuskan angkat senajat, karena kecewa dengan keputusan TNI yang melakukan reorganisasi tentara.

Kahar kemudian bergabung dengan gerakan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo. Kahar dan pasukannya lantas bergerilya di belantara Sulawesi. Karena jalan persuasif tak bisa membujuk Kahar untuk kembali, maka operasi militer pun digelar untuk meringkus Kahar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top