Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tentara India dan Tiongkok Kembali Terlibat Bentrok di Perbatasan

Foto : AP/Rafiq Maqbool

Orang India memegang plakat saat mereka meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap Tiongkok di Mumbai, India, Selasa (13/12).

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menuturkan tentara India dan Tiongkok terlibat bentrok di sepanjang perbatasan yang disengketakan kedua negara.

Pertikaian India dan Tiongkok yang dimulai pada pekan lalu merupakan kekerasan terbaru di sepanjang perbatasan yang diperebutkan sejak Juni 2020, ketika pasukan dari kedua negara terlibat dalam perkelahian mematikan.

Berbicara kepada anggota parlemen pada Jumat (10/12), Rajnath Singh mengatakan bentrok terjadi itu dimulai ketika pasukan Tiongkok "merambah ke wilayah India" dan "secara sepihak mencoba mengubah status quo" di sepanjang perbatasan yang disengketakan di dekat daerah Sungai Yangtze.

Melansir The Associated Press, Singh mengatakan tidak ada tentara India yang terluka parah akibat bentrok itu.

Sebuah pernyataan dari tentara India pada hari Senin (12/12) mengatakan pasukan di kedua belah pihak mengalami luka ringan dan telah mundur dari daerah itu.

Singh mengatakan komandan militer setempat bertemu pada hari Minggu (11/12) untuk membahas perselisihan tersebut. Sementara Pemerintah India juga telah berbicara dengan Pemerintah Tiongkok melalui saluran diplomatik.

Kolonel Long Shaohua, juru bicara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) yang bertanggung jawab atas daerah tersebut, mengatakan bahwa penjaga perbatasan Tiongkok mengorganisir patroli rutin di sisi Tiongkok dari Garis Kontrol Aktual tetapi diblokir oleh tentara India yang secara ilegal menyeberang garis.

Sebagai informasi, Garis Kontrol Aktual sendiri merupakan garis demarkasi yang memisahkan wilayah yang dikuasai India dengan wilayah yang dikuasai oleh Tiongkok.

Selama beberapa dekade, India dan Tiongkok telah dengan sengit memperebutkan Garis Kontrol Aktual, demarkasi longgar yang memisahkan wilayah yang dikuasai Tiongkok dan India dari daerah Ladakh di barat hingga negara bagian Arunachal Pradesh di India timur, yang diklaim Tiongkok secara keseluruhan.

Ladakh telah menjadi subyek perselisihan antara India, Pakistan, dan Tiongkok sejak 1947. Sementara India dan Tiongkok mulai berperang memperebutkan perbatasan pada tahun 1962.

"Kami meminta pihak India untuk secara ketat mengontrol dan menahan pasukan garis depan, dan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di perbatasan," kata Long dalam pernyataan yang diposting di media sosial resminya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin pun ikut buka suara. Ia mengatakan situasi terkini di perbatasan Tiongkok-India secara keseluruhan damai dan stabil.

Dalam beberapa tahun terakhir, tentara dari kedua belah pihak telah berpatroli di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

Baik India dan Tiongkok menempatkan puluhan ribu pasukan yang didukung oleh artileri, tank, dan jet tempur di sepanjang perbatasan de facto mereka.

Sejak saat itu, kedua raksasa Asia itu saling menuduh mengirim pasukan ke wilayah masing-masing.

Pada Juni 2020, bentrokan di pegunungan Karakoram di Lembah Galwan di Ladakh memicu ketegangan setelah tentara bertempur dengan batu, tinju, dan pentungan. Sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara Tiongkok tewas.

Walau beberapa tentara India dan Tiongkok telah mundur dari titik gesekan utama di Ladakh menyusul beberapa pertemuan antara komandan militer, ketegangan antara kedua negara tetap berlanjut.

Pada bulan November, panglima militer India Manoj Pande mengatakan "tidak ada pengurangan yang signifikan" dalam kekuatan pasukan Tiongkok di Ladakh. Dia mengatakan situasi perbatasan "stabil tetapi tidak dapat diprediksi."


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top