Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan

Telur Blitar Bakal Diserap DKI Jakarta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Pemerintah Kabupaten Blitar untuk menjaga pasokan kebutuhan pokok di Ibu Kota. Nantinya, telur ayam yang dihasilkan Kabupaten Blitar akan diserap langsung oleh Jakarta.

"Ini adalah payung kerjasama antara Pemprov DKI dengan Kab Blitar. Kita memiliki kebutuhan (pangan) yang agak banyak. Makanya, kita memastikan supply terus menerus agar warga Jakarta bisa dapat kebutuhan dasar tanpa hambatan," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Blitar.

"Kita menugaskan BUMD untuk bekerjasama dengan semua pihak di dalam negeri yang memungkinkan adanya supply. Salah satunya untuk kebutuhan telur ayam ras itu dari Blitar," katanya.

Bupati Blitar, Rijanto mengatakan, Kabupaten Blitar merupakan daerah agraris yang memiliki potensi sebagai daerah ternak telur ayam dan sapi. Dalam sehari, Blitar menghasilkan telur hingga 450 ton dan susu hingga 120 ton. Kedua komoditas itu, ungkapnya, sangat dibutuhkan warga Ibu Kota Jakarta.

Potensi komoditi yang luar biasa ini, tegasnya, diharapkan bisa membawa kemakmuran bagi masyarakat Blitar secara umum. Dia pun berani menjajaki kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta agar komoditas tersebut tidak diatur oleh pasar gelap.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo Adi mengatakan, kebutuhan telor di Jakarta mencapai 289 ton per hari. Kebutuhan ini disupplay dari beragam sumber komoditas pangan, baik pengusaha telur langsung maupun koperasi yang dimiliki pemerintah daerah yang beternak ayam petelur.

"Food Station sudah memulai kerjasama dengan teman koperasi di Blitar. Jadi perintah Pak Gubernur untuk memberikan pasokan pangan. Kita urut dari sentra produksi sampai hilir," jelasnya.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top