Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Telegraf Merevolusi Komunikasi Jarak Jauh

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengirimkan pesan melalui kabel telegraf, pada 1830-an Morse dan Vail menciptakan apa yang kemudian dikenal sebagai kode Morse. Kode menetapkan huruf dalam alfabet dan angka satu set titik (tanda pendek) dan garis putus-putus (tanda panjang) berdasarkan frekuensi penggunaan.

Huruf yang sering digunakan (seperti "E") memiliki kode yang sederhana dan pendek. Sedangkan huruf yang jarang digunakan (seperti "Q") memiliki kode yang lebih panjang dan kompleks.

Awalnya, kode tersebut, ketika dikirimkan melalui sistem telegraf, diterjemahkan sebagai tanda pada selembar kertas yang kemudian akan diterjemahkan kembali oleh operator telegraf ke dalam bahasa Inggris. Setelah beberapa waktu hal ini berlangsung lebih cepat, operator dapat mendengar dan memahami kode hanya dengan mendengarkan klik penerima, sehingga kertas diganti dengan penerima yang menghasilkan suara bip yang lebih jelas.

Sandi Morse dianggap lebih efektif karena bisa ditransmisikan ke dalam bentuk detak sinyal elektrik di telegraf, ataupun sinyal mekanik, serta bisa juga dalam bentuk visual, seperti cahaya. Jadi selain melalui telegraf, sandi Morse banyak digunakan di berbagai media lain seperti senter, asap, dan lainnya.

Sandi Morse masih dirasa kurang praktis untuk digunakan dalam skala internasional. Pada sebuah konferensi di Eropa tepatnya di Berlin pada 1851, merumuskan ulang rumus sandi Morse. Formula ini yang digunakan sampai sekarang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top