
Teknologi FUA untuk Penanganan Mioma Secara Noninvasif

teknologi FUA
"Dapat dikatakan, FUA merupakan terapi revolusioner dalam bidang ilmu kebidanan (ginekologi). Perbedaan FUA dengan operasi, tentu saja bentuk tindakannya. Pada operasi terdapat prosedur kontak fisik (sayatan) sehingga menimbulkan resiko nyeri, pendarahan, dan infeksi," paparnya.
FUA memungkinkan dokter melakukan 'operasi' terkomputasi dengan pancaran gelombang ultrasonografi terfokus. Prosedur pendeteksian dan terapi mioma dilakukan dengan alat canggih untuk memberikan kenyamanan bagi pasien.
Dibandingkan dengan prosedur operasi pada umumnya, teknologi FUA memungkinkan hasil yang lebih unggul bagi pasien, seperti tidak ada sayatan kulit, tidak ada pendarahan sehingga tidak memerlukan transfusi darah, dan umumnya dapat dilakukan hanya dengan rawat inap sehari (One Day Care). "Prosedur FUA ini juga bersifat targeted, hanya berdampak pada mioma secara presisi tanpa merusak jaringan sehat sekitarnya," jelasdr. Indra.
Namun demikian FUA tidak dapat menggantikan peran operasi konvensional karena tergantung dari jenis mioma yang diderita pasien, FUA tetap menjadi alternatif yang baik untuk mempertahankan organ reproduksi perempuan agar tetap optimal, terutama bagi perempuan yang masih berencana hamil di kemudian hari.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Harianto Wijaya, DMAS, Sp.OG-KFER menambahkan, FUA sangat bermanfaat meningkatkan kualitas hidup pasien terutama terlihat dari perbaikan gejala yang ada. "Teknologi ini juga menjadi harapan bagi perempuan dengan mioma, agar dapat mempertahankan organ reproduksi untuk hamil di masa depan," terangnya.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya