Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teknologi Baru yang Dapat Redakan Nyeri Menstruasi

Foto : BBC/MYOOVI
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Ketika Paula Fischer pertama kali membaca tentang pengembangan sejenis pakaian dalam yang dapat membantu meredakan nyeri menstruasi, perempuan berusia 33 tahun itu mengatakan dia sangat tak sabar untuk mencobanya.

Seperti banyak perempuan, dia merasakan ketidaknyamanan yang amat sangat selama menstruasi, dan dia berharap bisa menemukan solusi alternatif obat pereda nyeri, yang hanya membantu selama beberapa jam.

"Saya sering merasa begitu sakit saat haid sehingga saya tidak bisa bangkit dari sofa untuk bekerja," kata Paula, yang tinggal di Budapest, Hungaria. "Ini berdampak pada semuanya - suasana hati, motivasi, kemampuan saya untuk bekerja."

Dua tahun yang lalu, dia melihat pengumuman di media sosial dari satu perusahaan perintis Hungaria yang disebut Alpha Femtech bahwa mereka membutuhkan sukarelawan untuk membantu dalam pengujian dan pengembangan pakaian dalam yang membantu mengurangi nyeri menstruasi.

Pelamar harus mengikuti survei tentang siklus menstruasi mereka, dan kemudian seorang dokter spesialis kesehatan perempuan memilih peserta yang paling cocok. Paula adalah salah satu yang terpilih.

Pakaian dalam jenis bodysuit hasil pengembangan itu, disebut Artemis, akan bisa dibeli di Inggris dan Uni Eropa untuk pertama kalinya akhir tahun ini. Ia bekerja via panel yang mengeluarkan panas serta bantalan gel tens (transcutaneous electrical nerve stimulation, stimulasi syaraf dengan aliran listrik melalui kulit).

Teknologi yang kedua, sering digunakan oleh perempuan saat melahirkan, memancarkan getaran listrik. Ini disebut dapat memblokir sinyal rasa sakit sehingga tidak mencapai otak. Sementara itu, panel panas merilekskan rahim serta otot-otot di sekitarnya.

Bodysuit ini ditenagai oleh pak baterai dan mesin tens yang bisa disimpan di dalam saku kecil di pakaian, atau bisa juga dijepitkan. Ini kemudian menyambung tanpa kabel dengan Bluetooth ke sebuah aplikasi di ponsel pintar pengguna, yang digunakan untuk menyesuaikan level panas dan listrik.

Paula mengatakan, ketika dia menggunakan pakaian dalam itu selama uji coba, periode menstruasinya jadi benar-benar pengalaman yang berbeda, dengan sedikit hingga tanpa rasa sakit sama sekali. Dia menambahkan bahwa bahan pakaian dalam, yang terbuat dari campuran wol merino dan serat artifisial nyaman dan enak dipakai.

Satu-satunya efek samping yang dia rasakan adalah menstruasinya lebih banyak dari biasanya. "Saya berasumsi itu karena efek relaksasi otot," ungkap dia.

Bodysuit ini adalah buah kreasi pendiri Alpha Femtech Anna Zsofia Kormos, yang menyandang gelar doktor dalam teknologi cerdas yang bisa dipakai, dengan fokus spesifik pada kesehatan menstruasi. Rekan bisnisnya, Dora Pelczer, berasal dari latar belakang pemasaran.

"Kami berbicara kepada 350 perempuan tentang kebiasaan menstruasi mereka, sehingga kami dapat mengembangkan produk yang paling user-friendly," kata Pelczer. Dia menambahkan bahwa dia dan Kormos ingin bodysuit yang dibanderol 220 euro (3,6 juta rupiah) ini lebih terlihat seperti barang fesyen daripada perangkat kesehatan.

Rebecca Powderly dari Dublin tidak hanya merasakan nyeri saat menstruasi, tapi dia juga menderita kondisi medis yang disebut endometriosis.

Dirasakan satu dari 10 perempuan, endometriosis terjadi ketika jaringan yang mirip dengan dinding rahim tumbuh di bagian lain di dalam tubuh, misalnya sekitar ovarium dan kandung kemih. Penumpukan ini menyebabkan luka internal, dan rasa sakitnya bisa ekstrem.

Untuk mencoba memberi dirinya sedikit kenyamanan, Rebecca berkata dahulu dia biasa membawa sebotol air panas ke mana-mana. Perempuan berusia 28 tahun itu bahkan melakukannya saat keluar malam, yang dia bilang membuatnya mendapatkan "beberapa lirikan heran".

Namun sejak bulan September, Rebecca telah mengganti botol air panas dengan produk teknologi lainnya yang telah dirancang untuk meredakan nyeri mens.

Disebut Myoovi, ini adalah mesin tens berukuran kecil dan nirkabel yang ditempelkan pengguna ke kulitnya, bisa di bawah pusar atau punggung bagian bawah.

Unit sentral berbentuk cakram dengan diameter sekitar 8 sentimeter memuat sebuah bantalan gel tens, baterai yang dapat diisi daya dengan USB, dan tombol kontrol. Ini diselipkan ke dalam strip kain berbentuk seperti sayap kupu-kupu yang dapat diganti dan, seperti plaster raksasa, lengket di satu sisinya, dan disebut dapat digunakan 20 hingga 30 kali sampai harus diganti.

"Tens ini sensasinya memang aneh," kata Rebecca. "Ini sulit untuk dijelaskan. Pada pengaturan yang lebih tinggi getaran bisa jadi terlalu kuat, namun itu ampuh untuk meredakan rasa sakit saya," imbuh dia.

"Buat saya efek meredakanya nyerinya langsung terasa. Itu tidak sepenuhnya menghilangkan rasa sakit menusuk-nusuk akibat endometriosis yang saya rasakan, tapi itu menguranginya. Saya mendapati kelegaan terbesar yang saya dapatkan adalah dari rasa sakit kram terus-menerus yang biasanya saya alami."

Myoovi diluncurkan pada Oktober 2021, dengan harga mulai dari 60 pundsterling (1,1 juta rupiah). Untuk harga itu, Anda mendapatkan satu cakram, dan dua strip lengket.

Produk ini dibuat oleh perusahaan perintis yang berbasis di Manchester dengan nama yang sama. Kepala eksekutifnya, Dr Adam Hamdi, mencetuskan ide tersebut setelah menyaksikan efektivitas mesin tens secara langsung saat bekerja untuk Layanan Kesehatan Inggris (NHS)

Dia ingin membuat versi yang portabel dan tidak mencolok serta tanpa kabel, sehingga perempuan dengan nyeri menstruasi, endometriosis, atau kondisi lain yang disebut sindrom ovarium polikistik, dapat menggunakannya di mana saja.

Dr Karen Morton, seorang dokter kandungan dan ginekologi, dan pendiri saluran bantuan medis Dr Morton, menjelaskan cara kerja mesin tens.

"Mereka menggunakan 'teori gerbang nyeri' (gating theory of pain) - dengan memberikan stimulus ke sumsum tulang belakang di atas tempat rasa sakit berasal, mereka memblokir rute rasa sakit agar tidak sampai ke otak Anda," katanya. "Panas bisa melakukan hal yang sama."

Namun, dia menekankan bahwa setiap perempuan yang menderita nyeri menstruasi atau rasa sakit ginekologis lainnya harus terlebih dahulu menyelidiki masalah ini secara medis.

Dr Steve Allder adalah seorang konsultan ahli saraf - seorang dokter yang mendiagnosis dan mengobati penyakit otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf yang lebih luas.

Dia mengatakan bahwa meskipun banyak studi telah menunjukkan bahwa mesin tens efektif dalam mengurangi rasa sakit, ada potensi masalah dalam penggunaannya.

"Belum jelas berapa durasi, jumlah, dan frekuensi perawatan yang optimal, karena ada kemungkinan orang jadi terbiasa dan mengembangkan toleransi akibat penggunaan berulang."

Dr Hamdi dari Myoovi bersikeras bahwa tidak ada batasan berapa lama perangkat tens seperti itu dapat digunakan, dan itu tergantung pada seberapa nyaman seorang pengguna dengan sensasi listrik.

Di Budapest, Paula mengatakan dia ingin mendapatkan bodysuit Artemis yang tidak harus dia kembalikan. "Saya tidak sabar menunggu sampai produk ini ada di pasaran sehingga akhirnya saya bisa menggunakannya secara rutin." BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top