Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teknologi AI, Netral atau Sarat Nilai? Jawabannya Pengaruhi Arah Kebijakan Negara

Foto : The Conversation/Unsplash/Christopher Gower

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Wacana yang menganggap bahwa teknologi itu netral berangkat dari teori yang menganggap teknologi itu bebas-nilai. Argumen ini didukung oleh Andreas Spahn - Profesor Etika dan Filsafat dari Eindhoven University of Technology, Belanda; Joseph C. Pitt - Profesor Filsafat dari Virginia Tech, Amerika Serikat; dan Martin Peterson - Profesor Filsafat dari Texas A&M University, Amerika Serikat.

Dalam konteks teori bebas-nilai, komputer, misalnya bisa dilihat sebagai alat yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan, baik atau buruk, tergantung pada penggunaannya.

Contoh penggunaan positif, komputer dapat digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang kompleks dan menemukan hal baru yang bisa meningkatkan kesejahteraan manusia. Sebaliknya, komputer juga dapat digunakan secara negatif oleh peretas untuk mencuri informasi dan melakukan kejahatan siber.

Sementara itu, kubu lainnya yang beranggapan bahwa teknologi itu tidak netral percaya bahwa teknologi itu sarat-nilai

Teori sarat-nilai menantang asumsi netralitas di atas. Para ilmuwan teori ini meyakini bahwa teknologi adalah produk dari nilai dan asumsi manusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top