Tekanan pada Dollar AS Berlanjut

Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (18/7) sore, menguat 25 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.301 rupiah dollar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah kembali terapresiasi terhadap dollar AS, sentimen dari dalam negeri mengenai surplus neraca perdagangan masih direspons positif pelaku pasar.

"Sentimen dari dalam negeri dinilai positif pasar, situasi itu menjadi salah satu faktor yang menopang kurs rupiah," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan salah satu sentimen positif yang direspon pasar, yakni neraca perdagangan pada Juni 2017 yang mencatatkan surplus sebesar 1,63 miliar dollar AS, serta rasio utang Indonesia yang masih tergolong kecil dibandingkan negara-negara anggota G20.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude pada Selasa sore ini menguat 0,41 persen menjadi 46,21 dollar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,43 persen menjadi 48,63 dollar AS per barel.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal menambahkan dollar AS masih terlihat melemah, data ekonomi Amerika Serikat yang hasilnya di bawah ekspektasi pasar serta potensi data indeks manufaktur yang akan dirilis melambat menjadi faktor penahan apresiasi dollar AS.
Halaman Selanjutnya....