Tekanan Eksternal Mengendur

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak ke area positif, hari ini (12/8), melanjutkan tren pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Hal itu disepengaruhi tertekannya dollar AS dan sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.

Kurs dollar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (9/8) waktu New York, AS atau Sabtu (10/8) pagi WIB, bersamaan dengan penurunan pound Inggris karena investor mencerna pelambatan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Inggris untuk kuartal kedua. Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,13 persen menjadi 97,4958 pada akhir perdagangan.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (9/8) sore, menguat seiring peluang penurunan kembali suku bunga acuan Bank Indonesia. Rupiah menguat 19 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.194 rupiah per dollar AS.

"Dalam perdagangan hari ini rupiah ditutup menguat dampak dukungan dari data eksternal dan internal terutama pernyataan Bank Indonesia yang akan kembali menurunkan suku bunga," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, kemarin.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, ruang untuk kembali melonggarkan bauran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga masih terbuka lebar. BI juga menyatakan kebijakan akomodatif juga akan dilakukan.

Ant/E-10