Tekanan Eksternal Berlanjut

Jakarta - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih berlanjut, hari ini (24/7), seiring menguatnya sentimen eksternal, meliputi kondisi geopolitik di kawasan Timur Tengah dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Selasa (23/7) sore, melemah 42 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.985 rupiah per dollar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan pelemahan rupiah terjadi seiring konflik yang terjadi di Timur Tengah. "Dinamika di Timur Tengah membuat pelaku pasar memilih aset aman seperti dollar AS," ujar Ibrahim.

Gesekan antara Iran dengan AS dan sekutunya semakin terlihat. Teheran kini mengawasi pergerakan setiap kapal AS yang berada atau keluar-masuk Kawasan Teluk. Bahkan Iran menyebutnya sebagai kapal musuh

. Menurut Ibrahim, pelaku pasar memanfaatkan situasi saat ini untuk mengambil keuntungan dengan cara keluar posisi (profit taking). "Saat ini pelaku pasar menunggu informasi tentang The Fed di akhir bulan ini," ujarnya.

Ant/E-10