Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekan Penyebaran PMK, Kemenhub Optimalkan Pengawasan Kapal Khusus Ternak

Foto : Istimewa

Ilustrasi- Armada kapal Tol Laut.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk memutus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia dan mendukung swasembada daging nasonal, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengoptimalkan pengawasan layanan Tol Laut Angkutan Khusus Ternak.

"Diharapkan melalui pertemuan ini dapat diperoleh masukan dari berbagai pihak terkait dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan," ujar Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait, Capt. Pujo Kurnianto dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Ternak Tahun 2022 yang mengangkat tema "Optimalisasi layanan Tol Laut Angkutan Khusus Ternak untuk Mendukung Swasembada Daging Nasional di PMK.

Menurutnya, melalui pertemuan ini diharapkan pelayanan kapal angkutan ternak dapat ditingkatkan, sehingga tentunya dapat meningkatkan perekonomian para peternak di tingkat produsen dan menjamin ketersediaan daging di pasar konsumen.

"Tujuan akhirnya tentu adalah memperlancar arus distribusi ternak melalui angkutan laut dengan memperhatikan prinsip animal welfare di masa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," tukas Capt. Pujo.

Lebih lanjut, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting menyampaikan, sejak diluncurkan pada 2015, program Tol Laut dan Angkutan Laut Khusus Ternak meningkat, baik dari segi trayek, jumlah muatan, maupun kapasitas. Peningkatan ini seiring lonjakan kebutuhan pangan, terutama daging, di dalam negeri.

Capt. Ginting beranggapan terselenggaranya pengangkutan ternak dengan jadwal tetap dan teratur dapat membantu peternak sapi dalam hal kepastian waktu sehingga dapat mempersiapkan dan mengirimkan ternak hasil produksinya ke daerah konsumen.

Pengangkutan dengan kapal ternak dapat menjamin terpeliharanya kondisi kesehatan, kesejahteraan dan bobot hidup ternak sampai ke pelabuhan tujuan dengan melakukan kegiatan pemeliharaan ternak selama pelayaran dan memastikan lingkungan kandang, sirkulasi udara, sistem pembuangan kotoran dalam kondisi baik.

Karena itu, Capt. Ginting menegaskan jalur tol laut adalah sarana yang relatif aman untuk menghindari potensi hewan kurban tertular penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Lebih lanjut, dia menyatakan pihaknya terus berupaya untuk terus meningkatkan potensi kapal ternak pada 2022, salah satunya dengan melaksanakan sinkronisasi supply-demand ternak antar daerah, berkoordinasi dengan Kementerian/ Lembaga, serta menerapkan Aplikasi Terintegrasi antara Sale-Buy Ternak dengan Aplikasi Sitolaut Ternak dan meningkatkan Informasi Layanan Angkutan Khusus Ternak.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top