Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Italia vs Spanyol

Tatap Final Piala Eropa

Foto : Matthias Hangst/JAVIER SORIANO / AFP

Ciro Immobile/Alvaro Morata

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Dua tim raksasa Eropa, Italia dan Spanyol, bakal saling jegal di stadion Wembley, London, Rabu (7/7) dini hari WIB. Laga babak semifinal Piala Eropa 2020 itu bakal mempertemukan dua tim yang sama-sama memiliki catatan pertandingan fantastis.

Italia sudah tak terkalahkan dalam 32 pertandingan dan menang di 13 laga terakhir. Adapun Spanyol, yang menang atas Italia pada laga final Piala Eropa 2012, kini telah menorehkan catatan 13 pertandingan tak terkalahkan.

Menyusul kemenangan pada babak perempat final atas Belgia di Munich, Italia kembali ke London untuk menghadapi salah satu rival tertua yang pertama kali mereka hadapai pada Olimpiade 1920.

Gol internasional keenam Nicolo Barella dan upaya Lorenzo Insigne yang tak terbendung melawan Belgia membantu Azzurri memperpanjang catatan tak terkalahkan menjadi 32 pertandingan.

Italia menunjukkan kokohnya pertahanan untuk melengkapi permainan menyerang. Gaya bermain seperti itu telah menjadi ciri khas tim Italia di bawah asuhan Roberto Mancini. Pasangan bek veteran Juventus, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini mampu meredam ancaman yang ditimbulkan oleh striker haus gol semacam Romelu Lukaku. Sementara Leonardo Spinazzola mencegah striker bintang Belgia itu mencetak gol.

Kemenangan itu melanjutkan penampilan mengesankan Italia. Mereka menjadi negara pertama yang memenangkan 15 pertandingan berturut-turut di kompetisi Eropa, termasuk kualifikasi. Gli Azzurri menjadi tim keempat yang memenangkan lima pertandingan putaran final Piala Eropa berturut-turut.

Secara keseluruhan, Italia telah muncul sebagai pemenang pada masing-masing dari 13 pertandingan terakhir. Kekalahan terakhir Italia terjadi pada September 2018, melawan Portugal. Meski kini tinggal kenangan, kekalahan itu meninggalkan luka karena Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.

Namun, sejak itu, Italia bangkit dan berbenah. Mancini melakukan seleksi pemain. Dia menyaring sejumlah pemain berpengalaman dan memanggil pemain muda.

Sebelum babak sistem gugur, Italia telah memenangkan setiap pertandingan di Grup A. Sebelum dibawa ke perpanjangan waktu oleh Austria, Italia telah melewati 1000 menit tanpa kebobolan. Di lini serang, mereka mencetak gol 11 kali di Piala Eropa 2020. Itu merupakan catatan terbaik Italia sejak mencetak 12 gol untuk memenangkan Piala Dunia 2006. Laju tersebut meningkatkan harapan Italia mengangkat trofi Piala Eropa untuk pertama kalinya sejak berjaya di kandang pada 1968.

Kurang Konsisten

Ketika Italia telah menjadi runner-up dua kali pada 2000 dan 2012 saat dikalahkan oleh Spanyol, La Furia Roja akan berusaha memenangkan Piala Eropa untuk keempat kalinya, yang akan menjadikan mereka negara paling sukses dalam sejarah kompetisi.

Setelah lolos dari babak penyisihan grup dan dua babak sistem gugur pertama, skuad Luis Enrique bertekad untuk melewati catatan tiga kemenangan Jerman. Pada kesempatan sebelumnya, setiap kali memenangkan perempat final, Spanyol terus melaju untuk mengangkat trofi.

Namun, pada Piala Eropa kali ini Spanyol justru menunjukkan perjalanan yang berliku dan tidak konsisten. Mereka dipaksa untuk adu penalti oleh Swiss yang terlatih dengan baik pada akhir pekan lalu.

Pertandingan kedua berturut-turut yang menguras tenaga setelah kemenangan mendebarkan lewat perpanjangan waktu melawan Kroasia di babak 16 besar yang membuat Spanyol akhirnya berhasil melaju ke babak semifinal.

Meskipun awal yang lamban, tim asuhan Enrique telah mengoleksi 12 gol. Catatan itu menyamai jumlah total tertinggi mereka di putaran final Piala Eropa yang diraih saat merebut juara pada 2008 dan 2012.

Pertandingan semifinal Spanyol melawan Italia akan menjadi laga keenam mereka di edisi kali ini. Spanyol tidak terkalahkan dalam 13 pertandingan terakhir. Tujuh dari pertandingan itu berakhir dengan hasil imbang. Itu menunjukkan kurangnya penyelesaian akhir yang tajam.

Jika mereka tidak dapat memecahkan kebuntuan di Wembley, Spanyol setidaknya dapat terinspirasi kenangan indah dari generasi sebelumnya. Dua dari tiga kemenangan mereka atas Italia diraih lewat adu penalti. Laga kali ini akan menjadi pertemuan ke-38 antara kedua negara Mediterania. Spanyol meraih 13 kemenangan, sedangkan Italia menang 11 kali.

"Saya selalu mengatakan kami adalah salah satu dari delapan kandidat untuk memenangkan Piala Eropa dan sekarang kami berada di antara empat yang terbaik," ujar Luis Enrique.

"Akan konyol berada di semifinal dan tidak berpikir untuk mengambil satu langkah lagi. Ini adalah tujuannya," sambungnya.

Mereka terakhir bertemu di kualifikasi Piala Dunia 2018. La Furia Roja menang di kandang dan laga kedua berakhir imbang. Meski demikian, Italia menang 2-0 di Piala Eropa 2016 saat Spanyol tersingkir di babak 16 besar. ben/AFP/S-2

Perkiraan Formasi

Italia 4-3-3

Donnarumma

Di Lorenzo, Bonucci, Chiellini, Emerson

Barella, Jorginho, Verratti

Chiesa, Immobile, Insigne

Spanyol 4-3-3

Simon

Azpilicueta, Laporte, Torres, Alba

Koke, Busquets, Pedri

Torres, Morata, Olmo


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top