Tarif Pajak Karbon Harus Mampu Mengubah Perilaku Pebisnis Beralih ke EBT
SITI SHARA Peneliti Keuangan Iklim dan Energi Perkumpulan AEER - Jika pungutan emisi karbon terlalu rendah, para pebisnis tidak merasa terbebani sehingga mereka terus melanjutkan kegiatan bisnis batu bara mereka yang menghasilkan dampak lingkungan yang sangat besar.
Pada kesempatan terpisah, pengamat kebijakan dari Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Umar Sholahudin, mengatakan dengan tarif pajak karbon hanya tiga dollar AS per ton, akan menjadi kendala untuk mencapai target zero karbon yang telah ditetapkan.
"Tiga dollar AS sangat kecil, kalau pemerintah mengira pajak karbon sudah aman, itu terbalik dengan fakta. Kalau negara lain mengenakan tarif 50-100 dollar AS per ton kepada Indonesia. Sebaliknya, kalau kita kenalan tiga dollar AS per ton, kita defisit 47 dollar AS. Sangat tidak masuk akal, berarti kita defisit 47-97 dollar. Kalau angka permulaan dengan 25 dollar AS masuk akal, bukan tiga dollar AS. Jangan sampai kita jadi tempat pembuangan akhir karbon yang tanpa kendali," kata Wijaya.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya