Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Targetkan Juara di Dubai

Foto : badmintonindonesia.org
A   A   A   Pengaturan Font

Tiga wakil Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo ditargetkan bisa menjuarai BWF Super Series Finals di Dubai.

JAKARTA - Ajang BWF Super Series Final 2017 di Dubai, Uni Emirat Arab, yang digelar pada 13-17 Desember ini menjadi pertarungan terakhir pasangan ganda campuran pemusatan latihan nasional (pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Praveen Jordan/Debby Susanto.

Pasalnya peraih gelar Korea Terbuka Super Series 2017 tersebut akan resmi berpisah pada turnamen Malaysia Masters, 16-21 Januari 2018. Praveen akan berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti, sedangkan Debby berpasangan dengan Ricky Karanda Suwardi sebagai persiapan untuk melapisi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam Asian Games 2018 selain Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Akan tetapi, kepala pelatih ganda campuran Richard Mainaky yang dihubungi di Jakarta, menjelaskan masih ada kemungkinan mereka dipasangkan kembali dengan mengevaluasi hasil dari tiga turnamen yang digelar pada Januari 2018, yaitu Malaysia Masters (16-21), Indonesia Masters (23-28), dan India Terbuka 2018 (30 Januari-4 Februari). "Bisa saja Praveen dikembalikan berpasangan dengan Debby. Kami akan lihat hasilnya nanti," ujar Richard.

Terkait dengan persiapan ke Final Super Series 2017 Dubai, Richard mengatakan anak-anak asuhnya, termasuk Tontowi/Liliyana, sudah cukup maksimal dan tidak memiliki kendala yang signifikan.

"Persiapan mereka (Praveen/Debby, red.) sudah maksimal baik fisik maupun teknik dan siap untuk bermain maksimal di Dubai nanti," ujar Richard.

Terkait dengan target, Richard mengaku tidak membebani terlalu berat meski setiap pemain pasti menginginkan gelar juara di setiap pertandingan. "Target tentu ingin juara siapapun lawannya akan dihadapi yang terpenting lakukan yang terbaik," ucapnya.

BWF Final Super Series merupakan turnamen yang wajib diikuti oleh penghuni rangking delapan besar dunia dari setiap nomor dalam daftar peringkat Destination Dubai. Selain Praveen/Debby dan Tontowi/Liliyana di ganda campuran, Indonesia juga memiliki wakil di Dubai pada 13-17 Desember 2017, di ganda putra melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Cari "Partner"

Sementara itu, PBSI saat ini tengah mencari partner sepadan untuk menemani pasangan andalan Indonesia Marcus/Kevin demi menggapai emas di ajang Asian Games 2018 mendatang.

Dalam pertarungan kategori individu, setiap negara hanya boleh menurunkan dua wakil di setiap nomor, sementara ganda putra baru satu pasang yang dipastikan turun yaitu, Marcus/Kevin, sedangkan satu sisanya belum pasti karena PBSI perlu melihat pasangan yang bisa diandalkan.

"Kami mencari pasangan yang paling konsisten yang akan mendapatkan satu tempat tersisa," kata Kepala Pelatih ganda putra pemusatan latihan nasional PBSI, Herry Iman Pierngadi.

PBSI sendiri menargetkan untuk tidak mencari hanya sekadar sebagai pelapis, tapi juga pemecah kekuatan lawan, berdasarkan hal tersebut, bahkan federasi merombak total komposisi pelatnas.

Hendra Setiawan, pemain senior yang magang di Pelatnas PBSI mulai tahun 2018 usai menjadi juara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas), direncanakan akan dipasangkan lagi dengan Mohammad Ahsan. Pasangan lainnya, Angga Pratama juga akan berduet lagi dengan Rian Agung Saputra sementara Berry Angriawan akan kembali bersama Hardianto.

"Komposisi baru akan terlihat konsistensinya setelah menjalani empat hingga lima turnamen. Itu yang kami butuhkan. Apa mereka konsisten saat di pertandingan atau malah sebaliknya," kata Herry.

Caranya, lanjut Herry, dengan melihat penampilan ketiganya di turnamen level internasional yang dimulai di India Open Superseries 2018 pada 30 Januari hingga 4 Februari mendatang. Reuni Juara Reuni Ahsan/Hendra yang berawal dari permintaan panitia Kejurnas PBSI 2017, menghasilkan penampilan apik keduanya di lapangan meski sudah berpisah sekitar satu tahun.

Pasangan yang telah berduet sejak 2012 ini menjadi kampiun setelah menang 21-13 21-17 atas duet yang sama-sama berasal dari DKI Jakarta Frengky Wijaya Putra/Sabar Karyaman Gutama pada partai final, di GOR Sahabudin, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Sabtu (2/12).

Kendati telah menjadi kampiun Kejurnas dan sederet prestasi lainnya seperti dua gelar juara dunia, 2012 dan 2015, Herry menilai hal tersebut tidak bisa menjadi tolok ukur perjalanan Ahsan/Hendra dan tetap perlu diuji. frn/S-2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top