Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perekonomian l BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2017 sebesar 5,1%

Target Pertumbuhan 8% Kian Berat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Realisasi pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen masih jauh dari cukup untuk mencapai target pemerintah sebesar delapan persen pada 2019.

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun lalu lebih baik dibandingkan periode sebelumnya meskipun capaiannya masih di bawah target pemerintah. Bank sentral menilai pertumbuhan ekonomi tahun lalu dibarengi dengan perbaikan secara fundamental.

Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Jakarta, Jumat (2/2), menyatakan pertumbuhan ekonomi pada 2017 diprediksi sekitar 5,1 persen, lebih baik dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya sebesar 5,02 persen. Agus menambahkan pertumbuhan pada 2017 mengindikasikan pemulihan perekonomian terus berlanjut setelah melewati fase perlambatan.

"Bahwa tren pertumbuhan tiga tahun ini adalah pemulihan," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah memasang target pertumbuhan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar 5,2 persen. Rencananya, Badan Pusat Statistik akan melaporkan capaian pertumbuhan ekonomi nasional 2017 pada 5 Februari mendatang.

Agus mengatakan pertumbuhan ekonomi 2017 dibarengi dengan meningkatnya ketahanan fundamental perekonomian. Hal itu terlihat dari inflasi yang terjaga di 3,61 persen (yoy), surplus neraca pembayaran yang berlanjut menjadi 11 miliar dollar AS dan stabilitas kurs rupiah yang terjaga.

"Kita juga lihat defisit transaksi berjalan 2017 di 17 miliar dollar AS. Jadi defisit transaksi berjalan 2017 ada di bawah dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,8 persen PDB," ujar Agus.

Jika proyeksi Bank Sentral tepat, perekonomian kembali mendapatkan momentum pertumbuhannya. Sebagai catatan, pada 2014, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,02 persen, kemudian melambat menjadi 4,79 persen pada 2015. Namun, pertumbuhan meningkat menjadi 5,02 persen pada 2016. Sebelum 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level enam persen.

Belum Maksimal

Pada kesempatan terpisah, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Anton Gunawan, mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen masih jauh dari cukup untuk mencapai target pemerintah sebesar delapan persen pada 2019 dan target kuantitatif PDB per kapita menjadi 71,97 juta rupiah.

Indonesia, kata Anton, perlu mengoptimalkan sektor produktif seperti industri manufaktur yang kontribusinya menyusut terhadap PDB per kuartal III 2017.

Sebelumnya, pemerintah pesimistis mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun berada pada kisaran 5,05 persen, di bawah asumsi dalam APBN-P 2017 sebesar 5,2 persen.

Sri Mulyani mengatakan perkiraan angka realisasi tersebut sudah mempertimbangkan pencapaian ekonomi pada triwulan IV-2017 yang tumbuh pada kisaran 5,15 persen-5,17 persen.

Sri Mulyani menjelaskan seluruh komponen pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2017 akan tumbuh positif dan memberikan sumbangan menjelang akhir tahun. Dia mengharapkan momentum perbaikan kinerja perekonomian pada akhir 2017 ini bisa menjadi bekal peningkatan kegiatan di 2018, terutama dari investasi maupun ekspor.

Meskipun meleset dari target, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pertumbuhan ekonomi dalam negeri diiringi dengan perbaikan pada indikator sosial, seperti tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan tingkat ketimpangan.mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top